Langsung ke konten utama

Postingan

INTRAMUROS, Spanyol Kecil di Manila

Postingan terbaru

Perbatasan Terkutuk (Vietnam- Laos)

Perjalanan menyebrangi perbatasan kali ini benar- benar tak terlupakan. Di sleeping bus yang kami tumpangi, aku tidur di bawah sementara di atasku ada tante Turki setengah baya yang selalu panas hati. Pas aku lagi tidur, tiba- tiba dia teriak di kupingku; "Heh! Kamu nyolong syalku, yah?" "What? I was sleeping!" "Tapi kenapa syalku ada di sebelahmu?"; bentaknya  lagi. "Mana kutau? Jatoh kali!" "I don't believe you!" "Whatever! I don't care.."; sahutku ikutan emosi. Pagi- pagi udah dibikin emosi. Kampret banget! Kalau gak mau jatoh, iket tuh di kepala biar jadi kaya pendekar kesiangan. Cape, deh. Gak lama, bus kamipun berhenti di perbatasan. Karena kami berdua dari Asia Tenggara, ngantrinya beda sama yang dari Eropa. Aku sama Jessica sempet kebingungan karena gak ada yang bisa bahasa Inggris dan gak tau sebenernya harus ngantri di bagian yang mana. Untung aja ada om- om Thai yang bisa bahasa Melayu yang bantuin.

Mata Asing

Waktu kita berbaring di atas gemerlapnya pasir pantai malam itu , tiba- tiba kamu mengajukan pertanyaan yang selama ini masih terus kucari jawabannya; "Apa cita- citamu?" "Banyak", cuma itu saja jawabku, karena terlalu susah menjelaskan kalau aku punya segudang cita- cita gila. Misalnya, kerja di NatGeo, jadi penulis, bikin museum dongeng, tourguide , dsb. Singkatnya, banyak! Jujur, aku tidak tahu apa yang benar- benar pandai kukerjakan. Aku bahkan juga bingung kenapa aku belajar mandarin! Jadi, keinginan di atas sepertinya mustahil. Untuk beberapa saat, kita terdiam dalam keheningan sambil menatap lautan bintang yang sepertinya kurang cahaya, bersimpati pada jiwaku yang muram. Aku menoleh memandang matamu yang sedang mengangkasa, mencoba menerka apa yang kamu pikirkan. Mungkin cita- citamu, atau mantan yang baru mencampakkanmu bulan lalu. Setidaknya, sinar bulan puranama yang berpendar dikedua mata besar nan indah itu memberitahuku bahwa aku tak sendiri. Kita

Ninh Binh dan Perempuan Perkasa

Untuk  mengkahiri perjalanan kami di Vietnam, aku milih ke Ninh Binh, sementara Jessi pergi kursus memasak. Ninh Binh itu versi daratnya Halong Bay. Menurutku, sih, gitu. Letaknya juga gak jauh- jauh amat dari Hanoi, paling sekitar dua jam ke selatan. Begitu sampe, kami serombongan disuruh makan di resto. Walaupun menunya cuma nasi, tahu, dan sayur, tapi karena aku udah laper banget jadi rasanya nikmaaaat tak tergantikan! Eh, pas udah mau abis aku nemu item- item di tengah nasi.. Aku mikir; "Apaan, nih?!" O MAI GAT!!! TERNYATA KECOAK!! Sumpah, aku langsung speechless .. Orang- orang yang makan bareng aku sontak pada berenti makan, kaget juga liatnya.. Aku gak muntah seperti yang kalian bayangkan, cuma minum air banyak- banyak, abis itu ambil sepeda buat keliling Ninh Binh! Try to forget that awful experience! Di sana aku diajak ke Bich Dong Pagoda sama ke gua- gua yang aku gaktau namanya. Dulu, provinsi ini merupakan pusat kerajaan Vietnam selama beberapa dinasti.

HA LONG BAY - VIETNAM

Keturutan juga keinginanku buat ke Ha Long Bay yang sering juga disebut sebagai "Teluk Naga" karena formasi batuan kapurnya yang menyerupai badan Naga. Jaraknya tiga jam dari Hanoi dan tempat ini merupakan salah satu dari New 7 Wonders Foundation. Katanya, kalau ke Vietnam ga afdol kalau ga ke sini karena pemandangannya yang spektakuler, terutama saat musim panas. Tapi, aku ke sininya pas kebetulan lagi musim dingin. Akhirnya, malah berasa dibawa kembali ke Jaman Jurassic. BRRRRR!!! DINGIN BANGET!!!!!! Gak nyangka Vietnam bakal sedingin Taiwan!!! Satu hal yang aku inget dari Halong Bay, AIRNYA ASIN BANGET!!!! pretty spooky, right? kayak- nya susah didayung karena aku yang dibelakang xD Maaf, Jes. Agak menyesal, sih, abis gak keliatan apa- apa. Mana hujan lagi! Grrr... Bagusnya lagi, hari berikutnya ada acara hiking! Licin dan curam! Sampe atas masih harus berjubel dan gak bisa ambil foto karena basah. Rasanya pengen marah- marah.

"Le" Familia

"It's for you! Happy Tet Holiday!!", bungkus kuepun kini telah berpindah  tangan. "Gam en!", kata si nyonya rumah, si Bu Bos. Eh, gaktaunya kami malah dipersilahkan duduk terus disuguhin pisang sama mangga muda yang rasa asemnya gak terlupakan! Sumpah! Itu mangga adalah mangga terasam yang pernah kucicipi seumur hidupku!  Kamipun ngobrol, bercanda sampe malem. Abis itu foto- foto. Yang paling senang dalam sesi ini adalah Mr. & Mrs. Le, karena mereka baru pertama diajak selfie pake kamera aksi. Hahahaha... So cute -3- Rasanya bener- bener gak pengen pergi dari tempat ini! Padahal gak ada apa- apanya, cuma seneng aja kumpul sama keluarga ini!  Sebenernya hari berikutnya aku dan Jeje udah pengen pergi ke Danang, tapi gak dibolehin sama mereka karena besok Tet Holiday. Mau dimasakin katanya. Awwwwww~ so sweet! Cuma kami, lho, tamu yang diperlakukan kaya gini! Besoknya...... Tara!!!! Makan gratis!! Hahahaha Sehabis makan ke

Hoàng thành ( Imperial City, Hue )

Habis dari Tomb of Kai Dinh, kami mampir ke Imperial City yang terletak di pinggir Sungai Huong. Pas banget lagi ada pasar bunga karena mau imlek! Di sana biasa aja sih, kaya "monas"nya Vietnam. Banyak yang jual jajanan, piknik, foto- foto, sama pacaran di sana! Kami di sini kena tipu harga jajanan yang dinaikkin empat kali lipat! Jadi sebelum beli, mendingan liatin orang lokal dulu bayar berapa karena tempat ini touristy banget! Btw kalian juga bisa masuk ke dalem gerbangnya. Dibuka untuk umum mulai jam 8.30 - 17.30 setiap hari tapi harus bayar 2USD (48000 Dong). Kalau kami gak masuk karena gak tau.  Gak lama kami di situ, hujan mulai turun. Akhirnya kami buru- buru cabut ke mall. Ngadem, makan, nonton, belanja make up ( di sana kursnya lebih rendah jadi murah banget!), dan beli kue buat keluarga Hieu karena besok adalah TET HOLIDAY!!!