Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2017

"Le" Familia

"It's for you! Happy Tet Holiday!!", bungkus kuepun kini telah berpindah  tangan. "Gam en!", kata si nyonya rumah, si Bu Bos. Eh, gaktaunya kami malah dipersilahkan duduk terus disuguhin pisang sama mangga muda yang rasa asemnya gak terlupakan! Sumpah! Itu mangga adalah mangga terasam yang pernah kucicipi seumur hidupku!  Kamipun ngobrol, bercanda sampe malem. Abis itu foto- foto. Yang paling senang dalam sesi ini adalah Mr. & Mrs. Le, karena mereka baru pertama diajak selfie pake kamera aksi. Hahahaha... So cute -3- Rasanya bener- bener gak pengen pergi dari tempat ini! Padahal gak ada apa- apanya, cuma seneng aja kumpul sama keluarga ini!  Sebenernya hari berikutnya aku dan Jeje udah pengen pergi ke Danang, tapi gak dibolehin sama mereka karena besok Tet Holiday. Mau dimasakin katanya. Awwwwww~ so sweet! Cuma kami, lho, tamu yang diperlakukan kaya gini! Besoknya...... Tara!!!! Makan gratis!! Hahahaha Sehabis makan ke

Hoàng thành ( Imperial City, Hue )

Habis dari Tomb of Kai Dinh, kami mampir ke Imperial City yang terletak di pinggir Sungai Huong. Pas banget lagi ada pasar bunga karena mau imlek! Di sana biasa aja sih, kaya "monas"nya Vietnam. Banyak yang jual jajanan, piknik, foto- foto, sama pacaran di sana! Kami di sini kena tipu harga jajanan yang dinaikkin empat kali lipat! Jadi sebelum beli, mendingan liatin orang lokal dulu bayar berapa karena tempat ini touristy banget! Btw kalian juga bisa masuk ke dalem gerbangnya. Dibuka untuk umum mulai jam 8.30 - 17.30 setiap hari tapi harus bayar 2USD (48000 Dong). Kalau kami gak masuk karena gak tau.  Gak lama kami di situ, hujan mulai turun. Akhirnya kami buru- buru cabut ke mall. Ngadem, makan, nonton, belanja make up ( di sana kursnya lebih rendah jadi murah banget!), dan beli kue buat keluarga Hieu karena besok adalah TET HOLIDAY!!!

Marble Mountain, Hue!

Besoknya, kami pergi ke Marble Mountain ( Ngũ Hành Sơn ) yang lokasinya berada di tengah Hue dan Hoi An. Sebenernya bukan gunung, sih. Tapi bukit batu yang tersusun dari lima gunung batu yang berbentuk seperti pilar. Masing- masing pilar mewakili sebuah elemen; air, api, angin, tanah, dan metal. Makannya, gunung ini juga disebut Gunung Lima Elemen. Dari namanya aja, udah keliatan kalau gunung ini merupakan situs agama Buddha. Di guanya, kalian bisa liat banyak relief rumit dan patung yang langsung dipahat didinding gua!  Pas masuk kukira cuma gua biasa, tapi ternyata dalemnya bagus! Apalagi pas sampe dibagian atap gua yang bolong! Kita bisa liat sorotan sinar matahari yang bergerak ngikutin relief tentang perjalanan Buddha setiap jamnya! Bener- bener kreatif orang jaman dulu! Tiket masuknya yang cuma 20.000 Dong benar- benar worth it! Kalau belum puas, kalian bisa pergi ke bagian lain dan naik lift sampai ke atas, tapi ada tambahan biaya lain.

Tomb of Kai Dinh, Hue

"Hieu!! Thank you so much! I found the bus and my camera!!!" "Hieu" atau yang biasa dipanggin "Bun" adalah anak termuda, putra satu- satunya dari empat bersaudara dari si empunya hostel. Cakep, lho! Sayang masih bocah! Udah pinter, baik, tajir lagi. Bisa main piano, gitar, kelola penginapan, sama bisa ngomong bahasa Perancis! Definetely dia adalah tipe cowo idaman kalau aku masih SMP! "Oh, congratulations!", sahut Linh, anak perempuan tertua dikeluarga itu. Bahasa inggrisnya gak sejago si Bun. Si Ninh, anak ketiga perempuanpun ikutan imbrung. Kamipun larut dalam obrolan dipagi itu. "Kriiing.....kriiing!!", telepon hostel berdering. "Hello...Ruby's Hostel! What can I help you?" "CYNTHIA!! Where is Cynthia?", terdengar suara panik Jessica. "Cyn, it's for you.." "Cynn!!!! Tolongin gue dong!!!" "Lu dimana, Jes?!" "Gak tau, nih! Di hotel sama bule!" "Bule