Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2018

INTRAMUROS, Spanyol Kecil di Manila

Halo para sahabat INTAI! Ada yang sudah pernah ke Filipina? Bulan lalu, mimin baru saja liburan ke Manila, ibukotanya Filipina. Setelah mendarat dari Bandara Ninoy Aquino, mimin langsung tancap gas ke Intramuros. Jaraknya kurang lebih 30 menit dari bandara kalau bebas macet. Kota ini mirip sekali dengan Jakarta, apalagi macetnya. Rasanya seperti kembali ke tanah air. Pelan- pelan pemandangan di kiri- kanan mimin mulai berubah. Jalanan yang tadinya dihiasi dengan gedung pencakar langit dan perkampungan penduduk, kini berubah menjadi sebuah kota bergaya Eropa klasik. Rupanya mimin sudah sampai. Setelah membayar ongkos taksi, mimin turun dan mulai menjajaki keindahan Intramorus yang sungguh terawat dan indah ini. Pertama- tama, mimin mengunjungi Benteng Santiago. Benteng ini dibangun oleh Spanyol saat mendirikan Kota Manila dan sempat digunakan untuk memenjarakan salah satu pahlawan nasional Filipina, José Rizal, sebelum akhirnya dieksekusi. Di sini terdapat museum yang didedikasi

Perbatasan Terkutuk (Vietnam- Laos)

Perjalanan menyebrangi perbatasan kali ini benar- benar tak terlupakan. Di sleeping bus yang kami tumpangi, aku tidur di bawah sementara di atasku ada tante Turki setengah baya yang selalu panas hati. Pas aku lagi tidur, tiba- tiba dia teriak di kupingku; "Heh! Kamu nyolong syalku, yah?" "What? I was sleeping!" "Tapi kenapa syalku ada di sebelahmu?"; bentaknya  lagi. "Mana kutau? Jatoh kali!" "I don't believe you!" "Whatever! I don't care.."; sahutku ikutan emosi. Pagi- pagi udah dibikin emosi. Kampret banget! Kalau gak mau jatoh, iket tuh di kepala biar jadi kaya pendekar kesiangan. Cape, deh. Gak lama, bus kamipun berhenti di perbatasan. Karena kami berdua dari Asia Tenggara, ngantrinya beda sama yang dari Eropa. Aku sama Jessica sempet kebingungan karena gak ada yang bisa bahasa Inggris dan gak tau sebenernya harus ngantri di bagian yang mana. Untung aja ada om- om Thai yang bisa bahasa Melayu yang bantuin.