Langsung ke konten utama

Perlombaan Mengenaskan


Hai kawan...sekarang, saya Khouw Cynthia Josephine Kosasih akan menceritakan "Peristiwa Peringatan Hari Sumpah Pemuda" di SMPN 2 Pekalongan..Cause waktu itu saya dipilih teman2 (karena gak ada yang mau) ikut lomba nyanyi... =.="
Gini nih ceritanya.. ,
Pas malem sebelum lomba, tanggal 27 Oktober, saya itu baru nyari lagunya muter2.....
Dari Bubuy Bulan, Pantang Mundur de el el saya bingung sekali tuk memutuskan..
Mengingat meletusnya Merapi dan berbagai bencana, saya akhirnya memilih "Ibu Pertiwi"
Saya print liriknya karena belum hafal yang bait kedua..hehe.. :P
Karena saya tak punya kaset karoke lagu kebangsaan, akhirnya muncullah ide "gila" pada jam 11 malam itu...
Saya melihat rebana adik saya...langsung dah saya ambil untuk besok dibuat menyanyi dengan bermodalkan nekat... XP
.
.
.
Nah, esoknya, pagi2, saya berlatih menyanyi sambil memakai "icik2"...
Teman2 saya bertanya "berani ha ah cin pake itu?"
C: Iya dong..aku gitu loh,,...akwakwakwaka..(edan)
tman2 : ckckckck...
Peserta2 pun maju...
Akhirnya giliran sayapun tiba...

Saya nomor 14 dari 15, untungnya...Sehingga, yang nonton tinggal sedikit...
Cuman temen2 deket aja...
Akhirnya, Pak Dal mengiringi saya...
Bait pertama, sukses besar...
e e ndelalah...pas mau masuk bait kedua,...
SELURUH TEKS YANG SUDAH SAYA HAFALKAN MENGUAP ENTAH KEMANA!!! T.T
Karena panik, saya membanting rebana dan berlari2 muter2 dipanggung kaya topeng monyet...
Isin yakinnnn!!! agghhh!!diketawain....TT..TT
Wew~
Melawan rasa malu = berhasil
Saya akhirnya ndapat melanjutkan dengan lupa- lupa ingat..
Pas mau overtune,
Bencanapun datang,
Karena majunya sudah siang nd suara saya sudah habis buat latian,
SUARA SAYA PECAH KAYA BEBEK TERCEKIK YANG MAU DISEMBELIH!!!
Aaaaa!! Semuanya ketawaaaa!!
Mana ada wartawan Radar Pekalongan lagi disitu...hikz..... :'(
Saya sudah terlalu malu,
Dan tanpa Ba Bi Bu anymore langsung turun nd lari kekelas..... =.="
Tapi itu adalah salah satu pengalaman yang tergila yang pernah saya rasakan...
Unforgetable experience... XD
Thanks dah baca...
Si Yu.... :P

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mata Asing

Waktu kita berbaring di atas gemerlapnya pasir pantai malam itu , tiba- tiba kamu mengajukan pertanyaan yang selama ini masih terus kucari jawabannya; "Apa cita- citamu?" "Banyak", cuma itu saja jawabku, karena terlalu susah menjelaskan kalau aku punya segudang cita- cita gila. Misalnya, kerja di NatGeo, jadi penulis, bikin museum dongeng, tourguide , dsb. Singkatnya, banyak! Jujur, aku tidak tahu apa yang benar- benar pandai kukerjakan. Aku bahkan juga bingung kenapa aku belajar mandarin! Jadi, keinginan di atas sepertinya mustahil. Untuk beberapa saat, kita terdiam dalam keheningan sambil menatap lautan bintang yang sepertinya kurang cahaya, bersimpati pada jiwaku yang muram. Aku menoleh memandang matamu yang sedang mengangkasa, mencoba menerka apa yang kamu pikirkan. Mungkin cita- citamu, atau mantan yang baru mencampakkanmu bulan lalu. Setidaknya, sinar bulan puranama yang berpendar dikedua mata besar nan indah itu memberitahuku bahwa aku tak sendiri. Kita

Wawancara dengan Sarwendah Kusumawardhani :)

Pada kesempatan kali ini, saya dan teman saya berkesempatan mewawancarai Sarwendah Kusumawardhani, mantan pemain bulutangkis nasional yang kami temui di tempat pelatihannya di GOR SARWENDAH, Jalan Balai Rakyat. Berikut perbincangan kami. P : Selamat sore, tante. Boleh kami minta waktu sejenak untuk wawancara? J : Oh, iya. Silahkan. P : Sejak kapan tante mulai tertarik dengan dunia bulutangkis? J : Tante mulai tertarik main bulutangkis sejak umur 9 tahun. Kemudian tante mulai belajar diusia 10 tahun, dan mulai bersungguh- sungguh bermain waktu umur 15 tahun saat tante kelas 3 SMP. P : Apa yang membuat tante tertarik dengan dunia bulutangkis ? J : Tante kepengen kayak kakak tante. Dia juara bulutangkis, bahkan kakak sering dikirim keluar negeri dan ikut lomba bulu disana. Tante itu terinspirasi dari kakak. Selain itu kan, orang tua tante kan juga pemain bulutangkis. P : Oooh..Gitu ya. Apa orang tua mendukung tante ? J : Dukung ban

Promnight SMAK 7 BPK PENABUR 2013-2014, 16 Mei 2014

Ah gila! Gak kerasa SMA udah mau selesai (walopun hari ini belom tau sih lulus apa engga). Tiba- tiba udah prom aja. Nah, karena hari ini Jeje masih di Singapur, jadi iik gak nganter dan aku cari tebengan. Seperti biasa, ada dua kandidat, Geraldi dan Ryan. Tapi, berhubung aku deket sama Esther (yayangnya Aldi), jadilah Geraldi yang jadi korban. Hahahaha XP Sebenernya, promnya mulai jam 6. Tapi, namanya juga nebeng, aku ke salon nunggu Esther. Kata Esther sih, Geraldi bakal jemput dia jam 3 sore. Takut macet. Biasa... Jakarta gituloh.. -_- Jam setengah tiga aku udah sampe di My Salon dan Ester lagi didandanin. Eh, disitu aku juga ketemu sama beberapa temen SMAK 7 lainnya. Feli, Seli, & Meryl. Walah.. Pada nyalon disitu toh... Jam tiga Eteng udah selesai dandan, dan kalian tau berapa harganya?!!! 425 ribu! Aku sampe kaget! Lebih- lebih Esther. Padahal cuma rambut sama make up PAC doang. Wow~ Habis salonku buat wisuda cuma Rp 135.000 (make up sama rambut). Sekarang udah jam set