Langsung ke konten utama

Salah Satu Penulis Favoritku :D

Friends, sekarang aku mau cerita tentang Cindy Pon.
Mungkin kalian belum kenal dia itu siapa. Memang si, gak terlalu terkenal. Tapi aku terbuai banget sama novel karangannya.
Cindy Pon itu immigran dari Taipei. Dia sekarang tinggal di Amerika. Cindy Pon itu keren loh! Lulusan dari Universitas California n ngambil S2 di New York University :D
Dia sekarang juga lagi belajar "Chinesse Brush Art Painting". Itu lo, yang kaya lukisan- lukisan Cina jadul. Waktu aku liat di websitenya, lukisan buatannya bagus- bagus kok. N dari sana aku bisa ngambil kesimpulan kalo Cindy Pon itu orang yang kreatif n imajinatif :) Makannya, novel karangannya yang judulnya "The Silver Pheonix (The Kingdom of Xia)" itu kerasa idup banget.
Aku sampe gak bisa berhenti bacanya. Bener- bener menghanyutkan deh. Jadi singkat cerita, cerita novelnya gini.
Ada cewe remaja di Cina, namanya Ai Ling. Bapaknya pergi ke Istana. Karena gak ada sang papa, si Ai Ling ini mau diperistri sama pedagang kaya yang jahat. Karena ketakutan dikejar- kejar mulu, si Ai Ling ini akhirnya kabur dari rumah nyariin bapaknya ke istana. Dalam perjalanan, dia banyak digangguin sama roh- roh jahat mitologi Cina. Terus dia ketemu sama seorang cowo namanya Chen Yong. Mereka berpetualang deh, sampe akhirnya berhasil ngebunuh penasehat kerajaan yang jahat yang nawan bapaknya. Tapi akhirnya, si Ai Ling sama Chen Yong gak bersatu. :) Keren deh ceritanya. Kalian harus baca novel ini! Aku jamin gak bakalan nyesel..hehehehe :D

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mata Asing

Waktu kita berbaring di atas gemerlapnya pasir pantai malam itu , tiba- tiba kamu mengajukan pertanyaan yang selama ini masih terus kucari jawabannya; "Apa cita- citamu?" "Banyak", cuma itu saja jawabku, karena terlalu susah menjelaskan kalau aku punya segudang cita- cita gila. Misalnya, kerja di NatGeo, jadi penulis, bikin museum dongeng, tourguide , dsb. Singkatnya, banyak! Jujur, aku tidak tahu apa yang benar- benar pandai kukerjakan. Aku bahkan juga bingung kenapa aku belajar mandarin! Jadi, keinginan di atas sepertinya mustahil. Untuk beberapa saat, kita terdiam dalam keheningan sambil menatap lautan bintang yang sepertinya kurang cahaya, bersimpati pada jiwaku yang muram. Aku menoleh memandang matamu yang sedang mengangkasa, mencoba menerka apa yang kamu pikirkan. Mungkin cita- citamu, atau mantan yang baru mencampakkanmu bulan lalu. Setidaknya, sinar bulan puranama yang berpendar dikedua mata besar nan indah itu memberitahuku bahwa aku tak sendiri. Kita

Wawancara dengan Sarwendah Kusumawardhani :)

Pada kesempatan kali ini, saya dan teman saya berkesempatan mewawancarai Sarwendah Kusumawardhani, mantan pemain bulutangkis nasional yang kami temui di tempat pelatihannya di GOR SARWENDAH, Jalan Balai Rakyat. Berikut perbincangan kami. P : Selamat sore, tante. Boleh kami minta waktu sejenak untuk wawancara? J : Oh, iya. Silahkan. P : Sejak kapan tante mulai tertarik dengan dunia bulutangkis? J : Tante mulai tertarik main bulutangkis sejak umur 9 tahun. Kemudian tante mulai belajar diusia 10 tahun, dan mulai bersungguh- sungguh bermain waktu umur 15 tahun saat tante kelas 3 SMP. P : Apa yang membuat tante tertarik dengan dunia bulutangkis ? J : Tante kepengen kayak kakak tante. Dia juara bulutangkis, bahkan kakak sering dikirim keluar negeri dan ikut lomba bulu disana. Tante itu terinspirasi dari kakak. Selain itu kan, orang tua tante kan juga pemain bulutangkis. P : Oooh..Gitu ya. Apa orang tua mendukung tante ? J : Dukung ban

Promnight SMAK 7 BPK PENABUR 2013-2014, 16 Mei 2014

Ah gila! Gak kerasa SMA udah mau selesai (walopun hari ini belom tau sih lulus apa engga). Tiba- tiba udah prom aja. Nah, karena hari ini Jeje masih di Singapur, jadi iik gak nganter dan aku cari tebengan. Seperti biasa, ada dua kandidat, Geraldi dan Ryan. Tapi, berhubung aku deket sama Esther (yayangnya Aldi), jadilah Geraldi yang jadi korban. Hahahaha XP Sebenernya, promnya mulai jam 6. Tapi, namanya juga nebeng, aku ke salon nunggu Esther. Kata Esther sih, Geraldi bakal jemput dia jam 3 sore. Takut macet. Biasa... Jakarta gituloh.. -_- Jam setengah tiga aku udah sampe di My Salon dan Ester lagi didandanin. Eh, disitu aku juga ketemu sama beberapa temen SMAK 7 lainnya. Feli, Seli, & Meryl. Walah.. Pada nyalon disitu toh... Jam tiga Eteng udah selesai dandan, dan kalian tau berapa harganya?!!! 425 ribu! Aku sampe kaget! Lebih- lebih Esther. Padahal cuma rambut sama make up PAC doang. Wow~ Habis salonku buat wisuda cuma Rp 135.000 (make up sama rambut). Sekarang udah jam set