Sepulangnya dari sekolah, kira- kira pukul jam 12 siang, aku pergi bersama seorang temanku ke halte bus, untuk menunggu bus yang akan mengantarku pulang.
Setelah menunggu di halte selama beberapa menit, seorang bapak setengah baya datang kearahku dan menyapaku.
"Misi ya, nak. Situ sekolah dimana ya?" katanya tiba- tiba.
Pikirku,"Ih ini bapak keppo banget sih? Gak kenal tapi nanya- nanya gak jelas"
Karena nggak enak sama tu bapak, akhirnya akupun menjawab "Di Bosa, pak."
"O...Itu sekolah Kristen ya" katanya.
"Iya", jawabku singkat karena risih.
.
Bus-pun datang. Aku dan temanku duduk dibelakang, sementara bapak tadi duduk didepan.
Puji Tuhan gak sebelahan sama tu orang aneh!
.
.
"Eh, Nar, aku duluan ya" pamit temanku
"Oke..Ati- ati ya" kataku seraya melambaikan tangan.
.............Kini, tinggalah aku duduk dibelakang seorang diri. Dan tanpa kusadari, bapak tua aneh itu telah pindah dari kursinya dan duduk disebelahku.
Aku terpaksa tersenyum kepadanya, dan kemudian memalingkan pandanganku kearah lain tanpa mempedulikannya.
Tiba- tiba, aku merasakan sesuatu. Ternyata dia merangkulku! Oh, lancang sekali! Memangnya siapa dia?!! Makiku dalam hati dengan geram.
Tiba- tiba rasa takut menyerangku. Takut diapa-apakan, dihipnotis atau dirampok. Aku berdoa didalam hati "Tuhan..Tolong aku..Please..Please..Pleasee" Kemudian aku memberanikan diri untuk menegurnya.
..............Ketika mulutku terbuka untuk melabraknya, bapak tua tadi berkata,
"Nak, saya nge-rangkul kamu bukan maksud apa-apa"
"hah?terus bapak...." tanyaku waspada.
Tapi rangkulannya, sekarang terasa hangat dan mendamaikan. Setelah mendengar suaranya, aku jadi merasa tenang, entah mengapa.
Kemudian entah bagaimana ceritanya, aku jadi merasa nyaman dengannya, dan terciptalah dialog antara kami.
Bapak : "Nak, kamu pinter ya? Dapet seratus begitu. Pertahankan ya, nak"
Aku : "Kok bapak tau?"
Bapak : "Iya..Tuh kelihatan dari map.mu"
Aku : "Hehehehe..Oke deh pak...Btw, bapak orang mana? Kok bisa sampe sini?"
Bapak : "Sayaorang Kalimantan. Ini bapak mau ke bandara, mau ke Jakarta dulu."
Aku : "Bapak kerja apa sih?"
Bapak : "Saya aktivis gereja...Pelayanan gitu deh.."
Aku : "Ooooh..(sahutku lega)
Dan entah mengapa, Si Bapak memberikan berbagai macam petuah kepadaku..
Bapak : "Nak, kamu harus taat ya sama Tuhan. Rajin ke gereja...Kembangin talenta yang udah Tuhan kasih ke kamu...Kamu juga harus nurut sama orang tua... Jangan bikin mereka sedih...
Oh ya, jangan lupa rajin belajar..Tingkatkan prestasimu...Tapi kalo udah pinter, kamu gak boleh sombong n mau berbagi sama temen- temenmu, ya" katanya dengan suara yang mendalam
Aku : "Iya pak...Makasih ya buat nasehatnya"
.
Seketika itu juga aku disadarkan. Kata- katanya sungguh memberkatiku. Kharisma dan wibawanya juga sangat mempengaruhiku. Seakan- akan, Tuhan mengirimnya untuk menasehatiku.
"Thanks God" ucapku dalam hati...
.
Tak lama kemudian, bus-pun berhenti. Kini giliranku turun. Aku mengucapkan terima kasih sekali lagi, turun, lalu melambaikan tangan pada bapak itu, yang masih duduk didalam bis.
Sekian ^^
Komentar
Posting Komentar