Langsung ke konten utama

NYASAR!

Lalalala! I back! :) Biasalah ngumpulin mood dulu..
Oke..Akhirnya setelah aku pikir baik2 n mateng2 aku pilih jurusan IPS/SOS. Buku sudah ditangan, dan uang sudah diserahkan ke sekolah...Nah, waktu aku lagi asik2 online di Pekalongan, aku tanya temenku aku masuk di kelas mana. Dan kalian tau yang dia bilang apa? Dia bilang aku masuk di kelas..IPA SATU!! -__- Cacat bet kan? Aku kaget n minta temenku motoin kertas pengumumannya..Dan bener!

Aku langsung lari ke ruang tamu, telepon sekolahku, n langsung minta pindah ke IPS. Si ibu yang terima telepon bilang "Iya..Tapi kamu harus lapor dulu.." Wew..lega banget rasanya :P
Begitu masuk sekolah seminggu kemudian, aku langsung pergi ke ruang Pal Valian, bagian kesiswaan, minta pindah. Dan dia mengiyakan soalnya aku bilang aku nyasar! -_-

Aku masuk ke kelas IPA 1 , terus ambil tas, pergi ke kelas XIS-1, of course dengan hati yang bahagia.. XD Sesampenya disana, udah ada Bu Perlina, guru sejarah, yang juga wali kelasku.
Aku ketuk pintu, terus masuk. Satu kelas bingung ngeliatin aku..Mungkin pikir mereka, "Ngapaiiin ini anak" -_-
"Tenang, Cyn.Tenang..."batinku. Terus aku bilang,"Permisi bu, sebenernya saya masuk sos, cuma kayaknya Pak Bona salah tulis..Jadi saya nyasar di kelas IPA.."
"O...gitu ya..Yasudah, silahkan duduk."
Eeee....apamau dikata, waktu aku nyari tempat duduk kosong, ternyata gak ada. Semuanya udah penuh.
"Ehm..Cyn, coba deh keluar jadi meja sama kursi" usul Bu Per.
Aku keluar n nyari keluar. Untunglah ada CS yang lagi beresin kursi meja yang ternyata semuanya bodol alias rusak. Terus aku turun, nyari kebawah dan ada! Tinggal satu pula! Hahahahaha..Aku dan mas CS akhirnya gotongan ke kelas. Aku duduk dibaris depan sama temenku, Marsheylla yang ternyata juga disasarin di kelas IPA. -_- Ternyata banyak juga loh yang nyasar..Ada aku, Marsheylla, Jefferey, dan beberapa anak lagi.. -__-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mata Asing

Waktu kita berbaring di atas gemerlapnya pasir pantai malam itu , tiba- tiba kamu mengajukan pertanyaan yang selama ini masih terus kucari jawabannya; "Apa cita- citamu?" "Banyak", cuma itu saja jawabku, karena terlalu susah menjelaskan kalau aku punya segudang cita- cita gila. Misalnya, kerja di NatGeo, jadi penulis, bikin museum dongeng, tourguide , dsb. Singkatnya, banyak! Jujur, aku tidak tahu apa yang benar- benar pandai kukerjakan. Aku bahkan juga bingung kenapa aku belajar mandarin! Jadi, keinginan di atas sepertinya mustahil. Untuk beberapa saat, kita terdiam dalam keheningan sambil menatap lautan bintang yang sepertinya kurang cahaya, bersimpati pada jiwaku yang muram. Aku menoleh memandang matamu yang sedang mengangkasa, mencoba menerka apa yang kamu pikirkan. Mungkin cita- citamu, atau mantan yang baru mencampakkanmu bulan lalu. Setidaknya, sinar bulan puranama yang berpendar dikedua mata besar nan indah itu memberitahuku bahwa aku tak sendiri. Kita

Wawancara dengan Sarwendah Kusumawardhani :)

Pada kesempatan kali ini, saya dan teman saya berkesempatan mewawancarai Sarwendah Kusumawardhani, mantan pemain bulutangkis nasional yang kami temui di tempat pelatihannya di GOR SARWENDAH, Jalan Balai Rakyat. Berikut perbincangan kami. P : Selamat sore, tante. Boleh kami minta waktu sejenak untuk wawancara? J : Oh, iya. Silahkan. P : Sejak kapan tante mulai tertarik dengan dunia bulutangkis? J : Tante mulai tertarik main bulutangkis sejak umur 9 tahun. Kemudian tante mulai belajar diusia 10 tahun, dan mulai bersungguh- sungguh bermain waktu umur 15 tahun saat tante kelas 3 SMP. P : Apa yang membuat tante tertarik dengan dunia bulutangkis ? J : Tante kepengen kayak kakak tante. Dia juara bulutangkis, bahkan kakak sering dikirim keluar negeri dan ikut lomba bulu disana. Tante itu terinspirasi dari kakak. Selain itu kan, orang tua tante kan juga pemain bulutangkis. P : Oooh..Gitu ya. Apa orang tua mendukung tante ? J : Dukung ban

Promnight SMAK 7 BPK PENABUR 2013-2014, 16 Mei 2014

Ah gila! Gak kerasa SMA udah mau selesai (walopun hari ini belom tau sih lulus apa engga). Tiba- tiba udah prom aja. Nah, karena hari ini Jeje masih di Singapur, jadi iik gak nganter dan aku cari tebengan. Seperti biasa, ada dua kandidat, Geraldi dan Ryan. Tapi, berhubung aku deket sama Esther (yayangnya Aldi), jadilah Geraldi yang jadi korban. Hahahaha XP Sebenernya, promnya mulai jam 6. Tapi, namanya juga nebeng, aku ke salon nunggu Esther. Kata Esther sih, Geraldi bakal jemput dia jam 3 sore. Takut macet. Biasa... Jakarta gituloh.. -_- Jam setengah tiga aku udah sampe di My Salon dan Ester lagi didandanin. Eh, disitu aku juga ketemu sama beberapa temen SMAK 7 lainnya. Feli, Seli, & Meryl. Walah.. Pada nyalon disitu toh... Jam tiga Eteng udah selesai dandan, dan kalian tau berapa harganya?!!! 425 ribu! Aku sampe kaget! Lebih- lebih Esther. Padahal cuma rambut sama make up PAC doang. Wow~ Habis salonku buat wisuda cuma Rp 135.000 (make up sama rambut). Sekarang udah jam set