Langsung ke konten utama

Untuk Dua Tahun


Jumat, 4 Januari 2013

Wew~ Ternyata bener, kakiku bentuknya X. Kecewa banget karena pantangannya banyak, suruh turunin berat 6kg lagi, gaboleh duduk rapet, alatnya gaboleh dilepas-lepas, n gaboleh olahraga lari/lompat.. Nerimanya itu nyesek.. Harus siap mental kalo jalan diliatin orang. Berasa orang cacat. Malesnya lagi, kalo ditanyain orang, "Kenapa kakimu? Kok dipakein alat gitu?"

Besoknya, hari Sabtu, 5 Januari 2013 aku dianterin I cang, Iik, Jessi, n Sisca pergi ke PIK buat beli alatnya. Akhirnya kami berangkat juga setelah nunggu I cang yang supeeeer lamaaaa!!! Satu jam kemudian, kami sampe. Terus kakiku diliat sama Om Kevin, konsultan tulang yang kami kira orang Singapur. Ternyata dia orang Cina yang tinggal Malaysia, tapi sekolah di Singapur. Bahasanya itu lo gak nahan. Rada2 gapaham sama presentasinya.. -__-" Yes yes sajalah... Ternyata kaki kananku yang miringnya parah. Tapi, gara2 aku kidal, jadi kirinya yang lebih kuat n nahanin yang kanan. Otomatis kaki kiriku yang jatuh dan sakit selama berbulan- bulan. Untung diperiksain, kalo engga sendiku gesekan terus,bisa rusak n jadi tajem.Serem gila! U.U Yah sudahlah, dipakai alatnya saja. Jadi sistemnya kayak kawat gigi gitu, makin lama makin dikencengin. Harus tahan sakit dikit2...Mau gimana lagi, yang penting sembuh..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mata Asing

Waktu kita berbaring di atas gemerlapnya pasir pantai malam itu , tiba- tiba kamu mengajukan pertanyaan yang selama ini masih terus kucari jawabannya; "Apa cita- citamu?" "Banyak", cuma itu saja jawabku, karena terlalu susah menjelaskan kalau aku punya segudang cita- cita gila. Misalnya, kerja di NatGeo, jadi penulis, bikin museum dongeng, tourguide , dsb. Singkatnya, banyak! Jujur, aku tidak tahu apa yang benar- benar pandai kukerjakan. Aku bahkan juga bingung kenapa aku belajar mandarin! Jadi, keinginan di atas sepertinya mustahil. Untuk beberapa saat, kita terdiam dalam keheningan sambil menatap lautan bintang yang sepertinya kurang cahaya, bersimpati pada jiwaku yang muram. Aku menoleh memandang matamu yang sedang mengangkasa, mencoba menerka apa yang kamu pikirkan. Mungkin cita- citamu, atau mantan yang baru mencampakkanmu bulan lalu. Setidaknya, sinar bulan puranama yang berpendar dikedua mata besar nan indah itu memberitahuku bahwa aku tak sendiri. Kita

Wawancara dengan Sarwendah Kusumawardhani :)

Pada kesempatan kali ini, saya dan teman saya berkesempatan mewawancarai Sarwendah Kusumawardhani, mantan pemain bulutangkis nasional yang kami temui di tempat pelatihannya di GOR SARWENDAH, Jalan Balai Rakyat. Berikut perbincangan kami. P : Selamat sore, tante. Boleh kami minta waktu sejenak untuk wawancara? J : Oh, iya. Silahkan. P : Sejak kapan tante mulai tertarik dengan dunia bulutangkis? J : Tante mulai tertarik main bulutangkis sejak umur 9 tahun. Kemudian tante mulai belajar diusia 10 tahun, dan mulai bersungguh- sungguh bermain waktu umur 15 tahun saat tante kelas 3 SMP. P : Apa yang membuat tante tertarik dengan dunia bulutangkis ? J : Tante kepengen kayak kakak tante. Dia juara bulutangkis, bahkan kakak sering dikirim keluar negeri dan ikut lomba bulu disana. Tante itu terinspirasi dari kakak. Selain itu kan, orang tua tante kan juga pemain bulutangkis. P : Oooh..Gitu ya. Apa orang tua mendukung tante ? J : Dukung ban

Promnight SMAK 7 BPK PENABUR 2013-2014, 16 Mei 2014

Ah gila! Gak kerasa SMA udah mau selesai (walopun hari ini belom tau sih lulus apa engga). Tiba- tiba udah prom aja. Nah, karena hari ini Jeje masih di Singapur, jadi iik gak nganter dan aku cari tebengan. Seperti biasa, ada dua kandidat, Geraldi dan Ryan. Tapi, berhubung aku deket sama Esther (yayangnya Aldi), jadilah Geraldi yang jadi korban. Hahahaha XP Sebenernya, promnya mulai jam 6. Tapi, namanya juga nebeng, aku ke salon nunggu Esther. Kata Esther sih, Geraldi bakal jemput dia jam 3 sore. Takut macet. Biasa... Jakarta gituloh.. -_- Jam setengah tiga aku udah sampe di My Salon dan Ester lagi didandanin. Eh, disitu aku juga ketemu sama beberapa temen SMAK 7 lainnya. Feli, Seli, & Meryl. Walah.. Pada nyalon disitu toh... Jam tiga Eteng udah selesai dandan, dan kalian tau berapa harganya?!!! 425 ribu! Aku sampe kaget! Lebih- lebih Esther. Padahal cuma rambut sama make up PAC doang. Wow~ Habis salonku buat wisuda cuma Rp 135.000 (make up sama rambut). Sekarang udah jam set