Langsung ke konten utama

Surat untuk kawan

Kau tak akan pernah tau
Kau juga tak mungkin membaca ini
Sebuah surat yang aku tulis untukmu kawan
Aku ingin berkata,
Jangan sedih,
Sebab kutahu dunia bagai hilang saat kau menangis..
Jangan marah,
Jangan gundah, jangan gelisah, jangan takut..
Semuanya akan baik- baik saja..
Maafkanlah dirimu, maafkanlah ia, seseorang yang telah berjasa untukmu
Jangan kau dendam, kawan
Karena pahlawan, bukanlah orang yang memiliki jalan hidup gampang..
Cobalah mengikhlaskan setiap sakit, setiap lara yang kau pendam
Mencabut semua akar pahit hatimu, menanam hidup yang baru
Tenang saja, ia akan bertunas,bertumbuh, dan berbuah manis

Kawan,
Aku ingin sekali
Memelukmu,
Memberitahu bahwa kau tak sendiri,
Memegang tanganmu,
Untuk meyakinkanmu bahwa bersama lebih baik daripada seorang diri
Menepuk punggungmu,
Memberimu dorongan tuk terus maju,walau dunia memaksamu untuk menyerah mundur
Namun siapa aku?
Aku hanyalah seorang simpatisan
Yang bahkan kau tak menganggapku kawan
Atau mungkin,
Kau menyebutku "mahluk yang membuatku tidak nyaman"

Perasaanmu tak tergambarkan
Ya, aku tahu itu
Melihat dirimu tadi, aku menatap bayang diriku yang dulu
Menatap matamu, aku merasakan yang kaualami
Dan apa yang telah kujalani, sama sepertimu
Ya, kurasakan itu
Yang bisa kulakukan hanyalah mendoakanmu
Dan berharap kamu bisa tertawa lagi..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mata Asing

Waktu kita berbaring di atas gemerlapnya pasir pantai malam itu , tiba- tiba kamu mengajukan pertanyaan yang selama ini masih terus kucari jawabannya; "Apa cita- citamu?" "Banyak", cuma itu saja jawabku, karena terlalu susah menjelaskan kalau aku punya segudang cita- cita gila. Misalnya, kerja di NatGeo, jadi penulis, bikin museum dongeng, tourguide , dsb. Singkatnya, banyak! Jujur, aku tidak tahu apa yang benar- benar pandai kukerjakan. Aku bahkan juga bingung kenapa aku belajar mandarin! Jadi, keinginan di atas sepertinya mustahil. Untuk beberapa saat, kita terdiam dalam keheningan sambil menatap lautan bintang yang sepertinya kurang cahaya, bersimpati pada jiwaku yang muram. Aku menoleh memandang matamu yang sedang mengangkasa, mencoba menerka apa yang kamu pikirkan. Mungkin cita- citamu, atau mantan yang baru mencampakkanmu bulan lalu. Setidaknya, sinar bulan puranama yang berpendar dikedua mata besar nan indah itu memberitahuku bahwa aku tak sendiri. Kita

Wawancara dengan Sarwendah Kusumawardhani :)

Pada kesempatan kali ini, saya dan teman saya berkesempatan mewawancarai Sarwendah Kusumawardhani, mantan pemain bulutangkis nasional yang kami temui di tempat pelatihannya di GOR SARWENDAH, Jalan Balai Rakyat. Berikut perbincangan kami. P : Selamat sore, tante. Boleh kami minta waktu sejenak untuk wawancara? J : Oh, iya. Silahkan. P : Sejak kapan tante mulai tertarik dengan dunia bulutangkis? J : Tante mulai tertarik main bulutangkis sejak umur 9 tahun. Kemudian tante mulai belajar diusia 10 tahun, dan mulai bersungguh- sungguh bermain waktu umur 15 tahun saat tante kelas 3 SMP. P : Apa yang membuat tante tertarik dengan dunia bulutangkis ? J : Tante kepengen kayak kakak tante. Dia juara bulutangkis, bahkan kakak sering dikirim keluar negeri dan ikut lomba bulu disana. Tante itu terinspirasi dari kakak. Selain itu kan, orang tua tante kan juga pemain bulutangkis. P : Oooh..Gitu ya. Apa orang tua mendukung tante ? J : Dukung ban

Promnight SMAK 7 BPK PENABUR 2013-2014, 16 Mei 2014

Ah gila! Gak kerasa SMA udah mau selesai (walopun hari ini belom tau sih lulus apa engga). Tiba- tiba udah prom aja. Nah, karena hari ini Jeje masih di Singapur, jadi iik gak nganter dan aku cari tebengan. Seperti biasa, ada dua kandidat, Geraldi dan Ryan. Tapi, berhubung aku deket sama Esther (yayangnya Aldi), jadilah Geraldi yang jadi korban. Hahahaha XP Sebenernya, promnya mulai jam 6. Tapi, namanya juga nebeng, aku ke salon nunggu Esther. Kata Esther sih, Geraldi bakal jemput dia jam 3 sore. Takut macet. Biasa... Jakarta gituloh.. -_- Jam setengah tiga aku udah sampe di My Salon dan Ester lagi didandanin. Eh, disitu aku juga ketemu sama beberapa temen SMAK 7 lainnya. Feli, Seli, & Meryl. Walah.. Pada nyalon disitu toh... Jam tiga Eteng udah selesai dandan, dan kalian tau berapa harganya?!!! 425 ribu! Aku sampe kaget! Lebih- lebih Esther. Padahal cuma rambut sama make up PAC doang. Wow~ Habis salonku buat wisuda cuma Rp 135.000 (make up sama rambut). Sekarang udah jam set