Kau tak akan pernah tau
Kau juga tak mungkin membaca ini
Sebuah surat yang aku tulis untukmu kawan
Aku ingin berkata,
Jangan sedih,
Sebab kutahu dunia bagai hilang saat kau menangis..
Jangan marah,
Jangan gundah, jangan gelisah, jangan takut..
Semuanya akan baik- baik saja..
Maafkanlah dirimu, maafkanlah ia, seseorang yang telah berjasa untukmu
Jangan kau dendam, kawan
Karena pahlawan, bukanlah orang yang memiliki jalan hidup gampang..
Cobalah mengikhlaskan setiap sakit, setiap lara yang kau pendam
Mencabut semua akar pahit hatimu, menanam hidup yang baru
Tenang saja, ia akan bertunas,bertumbuh, dan berbuah manis
Kawan,
Aku ingin sekali
Memelukmu,
Memberitahu bahwa kau tak sendiri,
Memegang tanganmu,
Untuk meyakinkanmu bahwa bersama lebih baik daripada seorang diri
Menepuk punggungmu,
Memberimu dorongan tuk terus maju,walau dunia memaksamu untuk menyerah mundur
Namun siapa aku?
Aku hanyalah seorang simpatisan
Yang bahkan kau tak menganggapku kawan
Atau mungkin,
Kau menyebutku "mahluk yang membuatku tidak nyaman"
Perasaanmu tak tergambarkan
Ya, aku tahu itu
Melihat dirimu tadi, aku menatap bayang diriku yang dulu
Menatap matamu, aku merasakan yang kaualami
Dan apa yang telah kujalani, sama sepertimu
Ya, kurasakan itu
Yang bisa kulakukan hanyalah mendoakanmu
Dan berharap kamu bisa tertawa lagi..
Kau juga tak mungkin membaca ini
Sebuah surat yang aku tulis untukmu kawan
Aku ingin berkata,
Jangan sedih,
Sebab kutahu dunia bagai hilang saat kau menangis..
Jangan marah,
Jangan gundah, jangan gelisah, jangan takut..
Semuanya akan baik- baik saja..
Maafkanlah dirimu, maafkanlah ia, seseorang yang telah berjasa untukmu
Jangan kau dendam, kawan
Karena pahlawan, bukanlah orang yang memiliki jalan hidup gampang..
Cobalah mengikhlaskan setiap sakit, setiap lara yang kau pendam
Mencabut semua akar pahit hatimu, menanam hidup yang baru
Tenang saja, ia akan bertunas,bertumbuh, dan berbuah manis
Kawan,
Aku ingin sekali
Memelukmu,
Memberitahu bahwa kau tak sendiri,
Memegang tanganmu,
Untuk meyakinkanmu bahwa bersama lebih baik daripada seorang diri
Menepuk punggungmu,
Memberimu dorongan tuk terus maju,walau dunia memaksamu untuk menyerah mundur
Namun siapa aku?
Aku hanyalah seorang simpatisan
Yang bahkan kau tak menganggapku kawan
Atau mungkin,
Kau menyebutku "mahluk yang membuatku tidak nyaman"
Perasaanmu tak tergambarkan
Ya, aku tahu itu
Melihat dirimu tadi, aku menatap bayang diriku yang dulu
Menatap matamu, aku merasakan yang kaualami
Dan apa yang telah kujalani, sama sepertimu
Ya, kurasakan itu
Yang bisa kulakukan hanyalah mendoakanmu
Dan berharap kamu bisa tertawa lagi..
Komentar
Posting Komentar