Langsung ke konten utama

Shit things I always do when I see BOOKS

"Mas kok apal ceritanya jg sih?" 
"Iya mbak, turunan" kata mas2 penjaga tokonya.
"Idih! Keren banget! Kerja di Kementrian pariwisata aja mas! Bisa ndalang juga?" 
"Bisa mbak.." 
"Buseet..Eh, mas kasih cerita yg gadiceritain Mahabharata Ramayana dong"
 *dikasih banyak bgt sampe bingung milihnya. Benci sama diri sendiri kenapa jadi kalap gini. Buku diatas udh diseleksi*

"Mbak Cina apa Jawa sih?"(bingung liat muka Cina tp beli buku wayang) 
"Keturunan mas. Tp saya dr Jawa dan sudah WNI"
 * Terus kami ngobrol soal wayang dan diliatin pengunjung lain karena kita nyambung bgt* *masnya jago banget.. Expert! Aku kalah jauh sekali*

Begitu dikasir.. 
"Mbak... kenapa suka wayang? Jarang lho "orang kaya mba" yg suka.." (risih bgt denger pertanyaan ini. Emang aku alien apa? Terus kalo cewe kenapa?) -___- 
"Bagus mas. Mas org Indo kan? Makannya baca. Nanti tau kenapa sy suka. Anak2nya nanti jg diceritain. Jangan sampe diambil bangsa lain"

Alesanku suka wayang? (Tp yg belum kecampur Punakawan dan Parikesit krn itu udh ditambah2in) Menurutku, ceritanya keren banget! Yang baik ga sepenuhnya baik, yang jahat juga. Manusiawi tokohnya, gadibuat kaya sinetron. Jadi sedih liat anak muda jaman sekarang kok bisa2nya lbh milih cerita2 barat gitu. Dari sekian banyak buku ato film yg pernah aku liat, paling bagus ya ttp cerita wayang. Beneran. Ga bohong. Gak "ALAY" sama sekali. Btw dulu aku juga gasuka lho. Tapi pas iseng baca malah jadi nagih. Udah kaya narkoba. Efeknya baik sekali. Aku belajar banyak hal. Damoak negatifnya cuma satu... Bokek!! Kalap, gelap mata! Kehilangan kontrol uang! T.T RA Kosasih bikin komik kemahalan lagian... ._. (Ya emg sih digambar tangan. Tp harusnya didiskon lah yaa XD *ngarep*)

Kelakuan kampret yang ga bisa ditahan saat ke toko buku itu pasti..
KALAP BELI! -_- 

Lihat belanjaanku hari ini.. =="
I hate myself sometimes because of THIS!


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mata Asing

Waktu kita berbaring di atas gemerlapnya pasir pantai malam itu , tiba- tiba kamu mengajukan pertanyaan yang selama ini masih terus kucari jawabannya; "Apa cita- citamu?" "Banyak", cuma itu saja jawabku, karena terlalu susah menjelaskan kalau aku punya segudang cita- cita gila. Misalnya, kerja di NatGeo, jadi penulis, bikin museum dongeng, tourguide , dsb. Singkatnya, banyak! Jujur, aku tidak tahu apa yang benar- benar pandai kukerjakan. Aku bahkan juga bingung kenapa aku belajar mandarin! Jadi, keinginan di atas sepertinya mustahil. Untuk beberapa saat, kita terdiam dalam keheningan sambil menatap lautan bintang yang sepertinya kurang cahaya, bersimpati pada jiwaku yang muram. Aku menoleh memandang matamu yang sedang mengangkasa, mencoba menerka apa yang kamu pikirkan. Mungkin cita- citamu, atau mantan yang baru mencampakkanmu bulan lalu. Setidaknya, sinar bulan puranama yang berpendar dikedua mata besar nan indah itu memberitahuku bahwa aku tak sendiri. Kita

Wawancara dengan Sarwendah Kusumawardhani :)

Pada kesempatan kali ini, saya dan teman saya berkesempatan mewawancarai Sarwendah Kusumawardhani, mantan pemain bulutangkis nasional yang kami temui di tempat pelatihannya di GOR SARWENDAH, Jalan Balai Rakyat. Berikut perbincangan kami. P : Selamat sore, tante. Boleh kami minta waktu sejenak untuk wawancara? J : Oh, iya. Silahkan. P : Sejak kapan tante mulai tertarik dengan dunia bulutangkis? J : Tante mulai tertarik main bulutangkis sejak umur 9 tahun. Kemudian tante mulai belajar diusia 10 tahun, dan mulai bersungguh- sungguh bermain waktu umur 15 tahun saat tante kelas 3 SMP. P : Apa yang membuat tante tertarik dengan dunia bulutangkis ? J : Tante kepengen kayak kakak tante. Dia juara bulutangkis, bahkan kakak sering dikirim keluar negeri dan ikut lomba bulu disana. Tante itu terinspirasi dari kakak. Selain itu kan, orang tua tante kan juga pemain bulutangkis. P : Oooh..Gitu ya. Apa orang tua mendukung tante ? J : Dukung ban

Promnight SMAK 7 BPK PENABUR 2013-2014, 16 Mei 2014

Ah gila! Gak kerasa SMA udah mau selesai (walopun hari ini belom tau sih lulus apa engga). Tiba- tiba udah prom aja. Nah, karena hari ini Jeje masih di Singapur, jadi iik gak nganter dan aku cari tebengan. Seperti biasa, ada dua kandidat, Geraldi dan Ryan. Tapi, berhubung aku deket sama Esther (yayangnya Aldi), jadilah Geraldi yang jadi korban. Hahahaha XP Sebenernya, promnya mulai jam 6. Tapi, namanya juga nebeng, aku ke salon nunggu Esther. Kata Esther sih, Geraldi bakal jemput dia jam 3 sore. Takut macet. Biasa... Jakarta gituloh.. -_- Jam setengah tiga aku udah sampe di My Salon dan Ester lagi didandanin. Eh, disitu aku juga ketemu sama beberapa temen SMAK 7 lainnya. Feli, Seli, & Meryl. Walah.. Pada nyalon disitu toh... Jam tiga Eteng udah selesai dandan, dan kalian tau berapa harganya?!!! 425 ribu! Aku sampe kaget! Lebih- lebih Esther. Padahal cuma rambut sama make up PAC doang. Wow~ Habis salonku buat wisuda cuma Rp 135.000 (make up sama rambut). Sekarang udah jam set