Langsung ke konten utama

Bopiliao Historic Block (剝皮寮歷史街區)

Nah, abis dari XiangShan aku pergi ke Bopiliao Historic Block dideket Longshan Temple.
Dulu itu katanya kaya semacam sekolah privat buat orang2 Taiwan gitu, pas jaman penjajahan Jepang. Tapi Mandarinku masi payah ya jadi taunya cuma patah2 gitu. Di Taiwan sebenernya ada beberapa yang macem gini, tp aku lupa dimana aja xD. Museumnya gede sih, terus informasinya lengkap. Mulai dari buku2 yang dipake mereka dulu, kartu ujian, meja kursi, material bangunan, semuanya dijelasin.
Nah, pas keluar museum ada jalanan tua dan taman.. Bagus buat foto2. Muehehehe...






Dijalanan ini banyak muralnya. \^^/

Kalo mural yang ini bacanya Fu2 Lu4 Shou4. (福祿壽)  Itu kaya semacam nama "Dewa Bintang" ^^.... Aku kasi gambarnya aja deh. Artinya "kebahagiaan, kemakmuran, dan umur panjang."
Aku pernah baca bukunya ternyata!!


Yang kiri itu (福)  dulunya gubernur. Jadi dulu ada kaisar yang suka ngumpulin orang kerdil ke istana buat dijadiin hiburan. Tapi orang kerdil itu gaboleh pulang. Gubernur inilah yang bujuk kaisar supaya orang kerdil itu bisa ketemu keluarganya lagi. Sejak saat itu, dia dianggap jadi pembawa kebahagiaan.
Yang tengah (祿) aku gatau ceritanya. Tapi dia seorang pelajar gitu..
Yang terakhir (祿). Aku inget pernah baca komiknya. Kalo gasalah gini...
Jadi ada seorang cewe. Dia mimpi liat bintang umur panjang, jadi dinamailah anaknya ini Shou Xing. Tapi dia gamau lahir2 sampe sepuluh tahun. Dan hebatnya, dia bisa ngomong sama orang tuanya dari dalem perut mamanya. Dia bilang dia gaakan mau keluar sebelom patung singa batu di klenteng udah meneteskan air mata darah.
Nah, ada tetangga mereka yang iseng. Dicatlah mata patung singa itu pake warna merah. Bapaknya si Shou Xing ini liat. Terus dia bilang..
"Nak! Ayo keluar. Singanya udah nangis darah.."
"Tapi harusnya belum, Pa..."
"Aduh kamu ngeyel banget...blablabla.."
Akhirnya karena gamau melawan perintah ortu, dia keluar juga... Tapi wujudnya jadi kakek2 berjidat jenong begitu (karena belum waktunya udah dipaksa lahir).... Pertamanya, orangtuanya gasuka sama dia karena rupanya itu. Tapi lama2, mereka bangga karena dia pinter dan berbakti banget!
Sekian ceritanya! Maaf kalo ada yang salah harap bantu di revisi! ^^

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mata Asing

Waktu kita berbaring di atas gemerlapnya pasir pantai malam itu , tiba- tiba kamu mengajukan pertanyaan yang selama ini masih terus kucari jawabannya; "Apa cita- citamu?" "Banyak", cuma itu saja jawabku, karena terlalu susah menjelaskan kalau aku punya segudang cita- cita gila. Misalnya, kerja di NatGeo, jadi penulis, bikin museum dongeng, tourguide , dsb. Singkatnya, banyak! Jujur, aku tidak tahu apa yang benar- benar pandai kukerjakan. Aku bahkan juga bingung kenapa aku belajar mandarin! Jadi, keinginan di atas sepertinya mustahil. Untuk beberapa saat, kita terdiam dalam keheningan sambil menatap lautan bintang yang sepertinya kurang cahaya, bersimpati pada jiwaku yang muram. Aku menoleh memandang matamu yang sedang mengangkasa, mencoba menerka apa yang kamu pikirkan. Mungkin cita- citamu, atau mantan yang baru mencampakkanmu bulan lalu. Setidaknya, sinar bulan puranama yang berpendar dikedua mata besar nan indah itu memberitahuku bahwa aku tak sendiri. Kita

Wawancara dengan Sarwendah Kusumawardhani :)

Pada kesempatan kali ini, saya dan teman saya berkesempatan mewawancarai Sarwendah Kusumawardhani, mantan pemain bulutangkis nasional yang kami temui di tempat pelatihannya di GOR SARWENDAH, Jalan Balai Rakyat. Berikut perbincangan kami. P : Selamat sore, tante. Boleh kami minta waktu sejenak untuk wawancara? J : Oh, iya. Silahkan. P : Sejak kapan tante mulai tertarik dengan dunia bulutangkis? J : Tante mulai tertarik main bulutangkis sejak umur 9 tahun. Kemudian tante mulai belajar diusia 10 tahun, dan mulai bersungguh- sungguh bermain waktu umur 15 tahun saat tante kelas 3 SMP. P : Apa yang membuat tante tertarik dengan dunia bulutangkis ? J : Tante kepengen kayak kakak tante. Dia juara bulutangkis, bahkan kakak sering dikirim keluar negeri dan ikut lomba bulu disana. Tante itu terinspirasi dari kakak. Selain itu kan, orang tua tante kan juga pemain bulutangkis. P : Oooh..Gitu ya. Apa orang tua mendukung tante ? J : Dukung ban

Promnight SMAK 7 BPK PENABUR 2013-2014, 16 Mei 2014

Ah gila! Gak kerasa SMA udah mau selesai (walopun hari ini belom tau sih lulus apa engga). Tiba- tiba udah prom aja. Nah, karena hari ini Jeje masih di Singapur, jadi iik gak nganter dan aku cari tebengan. Seperti biasa, ada dua kandidat, Geraldi dan Ryan. Tapi, berhubung aku deket sama Esther (yayangnya Aldi), jadilah Geraldi yang jadi korban. Hahahaha XP Sebenernya, promnya mulai jam 6. Tapi, namanya juga nebeng, aku ke salon nunggu Esther. Kata Esther sih, Geraldi bakal jemput dia jam 3 sore. Takut macet. Biasa... Jakarta gituloh.. -_- Jam setengah tiga aku udah sampe di My Salon dan Ester lagi didandanin. Eh, disitu aku juga ketemu sama beberapa temen SMAK 7 lainnya. Feli, Seli, & Meryl. Walah.. Pada nyalon disitu toh... Jam tiga Eteng udah selesai dandan, dan kalian tau berapa harganya?!!! 425 ribu! Aku sampe kaget! Lebih- lebih Esther. Padahal cuma rambut sama make up PAC doang. Wow~ Habis salonku buat wisuda cuma Rp 135.000 (make up sama rambut). Sekarang udah jam set