Langsung ke konten utama

Big Buddha - Hongkong

Rate 5/5
Ticket price : Free

Perjalanan ke sini agak jauh sih dari Stasiun Tungchung terus naik bis 12A. Tapi gapapa karena semua itu terbayar dengan pemandangan yang super WOW kayak difilm- film silat! Menurutku ya, waktu terbaik kesini pas musim dingin/ semi. Jadi bisa liat kabut- kabutnya.. Kesannya jadi lebih megah dan misterius! Hehehehe..

Ternyata, tempat ini dibangun untuk mengingatkan kita bahwa ada tiga koneksi di dunia ini :
1. Hubungan Tuhan dengan manusia
2. Hubungan Tuhan dengan alam
3. Hubungan manusia dengan alam

I think it's so meaningful and beautiful! :D -3- Plus romantis juga...hehehe..

Ohya, disini bukan cuma ada Patung Buddha. Kita juga bisa berkunjung berbagai macam tempat, mulai dari Po Lin Monastery, Jalan Kebijaksanaan (lupa apa jelasnya), Desa Wisata, sama Desa Nelayan Tai- O! Yang penting siapkan tenaga aja!  Kalo mau naik cable car turun ke MTR juga bisa tapi emang agak mahal sih.. ._.

Ini sebagian foto buat referensi temen2..


Pintu Gerbang/ Main Gate



Big Buddha




Waktu itu pas lagi imlek, jadi banyak orang yang kesini sembayang ^^



Po- Lin Monastery ( Musim semi kesini dijamin bagus banget karena bunganya bermekaran)










Gak jauh dari Big Buddha ada desa wisatanya juga. Paling jalan kaki 10 menit..





Foto tanda bis itu buat kalo mau ke Tai O ya. Letaknya di dalem desa wisatanya.

Gak nyesel deh kesini! Keren banget! Berkesan deh pokoknya!
Sekian dan terima kasih! Untuk Tai- O, lanjut kebagian berikutnya!



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mata Asing

Waktu kita berbaring di atas gemerlapnya pasir pantai malam itu , tiba- tiba kamu mengajukan pertanyaan yang selama ini masih terus kucari jawabannya; "Apa cita- citamu?" "Banyak", cuma itu saja jawabku, karena terlalu susah menjelaskan kalau aku punya segudang cita- cita gila. Misalnya, kerja di NatGeo, jadi penulis, bikin museum dongeng, tourguide , dsb. Singkatnya, banyak! Jujur, aku tidak tahu apa yang benar- benar pandai kukerjakan. Aku bahkan juga bingung kenapa aku belajar mandarin! Jadi, keinginan di atas sepertinya mustahil. Untuk beberapa saat, kita terdiam dalam keheningan sambil menatap lautan bintang yang sepertinya kurang cahaya, bersimpati pada jiwaku yang muram. Aku menoleh memandang matamu yang sedang mengangkasa, mencoba menerka apa yang kamu pikirkan. Mungkin cita- citamu, atau mantan yang baru mencampakkanmu bulan lalu. Setidaknya, sinar bulan puranama yang berpendar dikedua mata besar nan indah itu memberitahuku bahwa aku tak sendiri. Kita

Wawancara dengan Sarwendah Kusumawardhani :)

Pada kesempatan kali ini, saya dan teman saya berkesempatan mewawancarai Sarwendah Kusumawardhani, mantan pemain bulutangkis nasional yang kami temui di tempat pelatihannya di GOR SARWENDAH, Jalan Balai Rakyat. Berikut perbincangan kami. P : Selamat sore, tante. Boleh kami minta waktu sejenak untuk wawancara? J : Oh, iya. Silahkan. P : Sejak kapan tante mulai tertarik dengan dunia bulutangkis? J : Tante mulai tertarik main bulutangkis sejak umur 9 tahun. Kemudian tante mulai belajar diusia 10 tahun, dan mulai bersungguh- sungguh bermain waktu umur 15 tahun saat tante kelas 3 SMP. P : Apa yang membuat tante tertarik dengan dunia bulutangkis ? J : Tante kepengen kayak kakak tante. Dia juara bulutangkis, bahkan kakak sering dikirim keluar negeri dan ikut lomba bulu disana. Tante itu terinspirasi dari kakak. Selain itu kan, orang tua tante kan juga pemain bulutangkis. P : Oooh..Gitu ya. Apa orang tua mendukung tante ? J : Dukung ban

Promnight SMAK 7 BPK PENABUR 2013-2014, 16 Mei 2014

Ah gila! Gak kerasa SMA udah mau selesai (walopun hari ini belom tau sih lulus apa engga). Tiba- tiba udah prom aja. Nah, karena hari ini Jeje masih di Singapur, jadi iik gak nganter dan aku cari tebengan. Seperti biasa, ada dua kandidat, Geraldi dan Ryan. Tapi, berhubung aku deket sama Esther (yayangnya Aldi), jadilah Geraldi yang jadi korban. Hahahaha XP Sebenernya, promnya mulai jam 6. Tapi, namanya juga nebeng, aku ke salon nunggu Esther. Kata Esther sih, Geraldi bakal jemput dia jam 3 sore. Takut macet. Biasa... Jakarta gituloh.. -_- Jam setengah tiga aku udah sampe di My Salon dan Ester lagi didandanin. Eh, disitu aku juga ketemu sama beberapa temen SMAK 7 lainnya. Feli, Seli, & Meryl. Walah.. Pada nyalon disitu toh... Jam tiga Eteng udah selesai dandan, dan kalian tau berapa harganya?!!! 425 ribu! Aku sampe kaget! Lebih- lebih Esther. Padahal cuma rambut sama make up PAC doang. Wow~ Habis salonku buat wisuda cuma Rp 135.000 (make up sama rambut). Sekarang udah jam set