Langsung ke konten utama

Bertemu Yesus

Teman- teman, belum lama ini, aku ketemu Yesus. Lebih tepatnya, Yesus yang datengin aku. Sebut Tuhan aja deh, lebih universal. Hahaha..Mau tau gimana ceritanya gak? Oh ya, sebelumnya aku mau bilang tulisan ini hanya bertujuan untuk sharing, bukan menyalahkan atau menyudutkan kepercayaan lain.

Jadi uda nyaris setaun ini aku malaaas banget ke gereja dan udh males percaya. Apalagi pas uda di Taiwan, haduh, gak pernah ngurusin tuh yang namanya hal spiritual.😧 Iman goyah..wkwkwk.. karena semakin dewasa, kalian pasti akan semakin mikir dan bertanya- tanya. "Apa iya Tuhan ada?" "Cerita yang dikitab2 itu bener gaksih?" "Kepercayaan mana yang bener?" dll. (mungkin krn aku tipe orang kepo juga kali yak wkwkwk)

Naah, pas banget waktu aku lagi mikirin hal itu, temenku ajakin aku ibadah, tapi aku malah sewot n bilang "dih, ngapain? males ah!"

Malemnya sodara, mungkin subuh2, rasanya aku udah mati (gak ngerti jg gmn jelasinnya) Terus aku tiba2 ada di sebuah ruangan besar PUTIH SEMUA dan ruangan itu gak berujung. Di depanku ada cermin besar trs aku ngaca. Dan apa yang aku lihat bikin aku takut setengah mati. Tampangku lebih serem dr setan manapun! Dari ujung kepala sampe kaki, aku berlumuran darah, bau amis. Terus aku liat mataku bolamataku busuk & digerogoti belatung! Pake baju terusan putih tp berdarah2 juga! Aku sadar aku udah jadi penghuni neraka. Merasa hina, kotor, jijik, takut dan sungguh berdosa. Aku dah gak tahan liatnya. Sambil nangis, aku nengok dan liat disebelahku ada mama.
Aku bilang
"Ma! Gimana ini? Tolongin aku!"
But my mom didn't even say a word.
Aku cuma bisa nangis...

Tiba2 aku udah di rumah. Di dalam rumah ada aku, mama, Sisca, dan emak. Tapi anehnya rumahku terombang ambing di atas samudera. Terus rumahnya kebalik.Kami semua jatoh ke air, kecuali papaku. Aku teriak2 panggil papaku, cuma kebawa arus. Sekuat apapun berenang, tapi aku gak liat ada daratan. Sampe akhirnya, aku nyaris tenggelam. Mungkin uda tenggelam juga kali ya, atau pingsan, aku ga ngerti juga. Tiba- tiba pas buka mata, aku udah berbaring di atas dermaga. Dalam kondisi yang sama spt sbelumnya. Tapi setidaknya aku lega karena masih hidup. Terus aku liat ke atas. Ada sepasang tangan lg mengadah ke langit. Besaaaaaaaaar banget! Raksasa lebih tepatnya.

Gak lama, tangan itu mengeluarkan cahaya. Makin lama makin terang! Pelan-pelan berubah jadi sesosok manusia. Besar juga si, gakbisa digambarkan deh. Tp pokoknya aku merasa kecil banget. Manusia itu teraaang bgt! Tapi terangnya gak kaya lampu neon menyolok mata. Cahayanya putih, lembut, adem bgt rasanya. Aku gak takut tapi walaupun gak bisa liat mukanya. Seluruh badannya ketutupan cahaya.
Dia makin lama makin deket, dan peluk aku. Mata hatiku terbuka seketika itu juga. Somehow, aku tau Dia bukan mahluk gaib ataupun roh halus lainnya. Rasanya indaaaah banget, gak pengen hidup di dunia lagi pokoknya. Nyaman, hangat, damai, bahagia, tenang. Aku nangis sekencang2nya. Lega banget! Terharu, tapi.merasa najis. Gimana ya rasanya. kayak kamu layak dieksekusi mati, tapi justru kamu diampuni dan dikasihi. Ya malu, sedih, nyesel..wew..

Nah setelah dipeluk itu aku kebangun sambil nangis2. TEPAT JAM LIMA PAGI! Emang bener si kata orang, "Tuhan bekerja sejak fajar" makannya ada lagu "Janjimu Seperti Fajar" wkwkw.. Waktu buka mata bingung juga! Kirain beneran mati lho! Terus lanjut nangisnya sampe jam enam pagi karena rasa haru yang tiada bertepi.. Mulai hari itu juga aku sadar. Manusia, seberapapun baiknya, sebanyak apapun usahanya, mustahil mencapai surga kalau gak memegang tangan Tuhan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mata Asing

Waktu kita berbaring di atas gemerlapnya pasir pantai malam itu , tiba- tiba kamu mengajukan pertanyaan yang selama ini masih terus kucari jawabannya; "Apa cita- citamu?" "Banyak", cuma itu saja jawabku, karena terlalu susah menjelaskan kalau aku punya segudang cita- cita gila. Misalnya, kerja di NatGeo, jadi penulis, bikin museum dongeng, tourguide , dsb. Singkatnya, banyak! Jujur, aku tidak tahu apa yang benar- benar pandai kukerjakan. Aku bahkan juga bingung kenapa aku belajar mandarin! Jadi, keinginan di atas sepertinya mustahil. Untuk beberapa saat, kita terdiam dalam keheningan sambil menatap lautan bintang yang sepertinya kurang cahaya, bersimpati pada jiwaku yang muram. Aku menoleh memandang matamu yang sedang mengangkasa, mencoba menerka apa yang kamu pikirkan. Mungkin cita- citamu, atau mantan yang baru mencampakkanmu bulan lalu. Setidaknya, sinar bulan puranama yang berpendar dikedua mata besar nan indah itu memberitahuku bahwa aku tak sendiri. Kita

Wawancara dengan Sarwendah Kusumawardhani :)

Pada kesempatan kali ini, saya dan teman saya berkesempatan mewawancarai Sarwendah Kusumawardhani, mantan pemain bulutangkis nasional yang kami temui di tempat pelatihannya di GOR SARWENDAH, Jalan Balai Rakyat. Berikut perbincangan kami. P : Selamat sore, tante. Boleh kami minta waktu sejenak untuk wawancara? J : Oh, iya. Silahkan. P : Sejak kapan tante mulai tertarik dengan dunia bulutangkis? J : Tante mulai tertarik main bulutangkis sejak umur 9 tahun. Kemudian tante mulai belajar diusia 10 tahun, dan mulai bersungguh- sungguh bermain waktu umur 15 tahun saat tante kelas 3 SMP. P : Apa yang membuat tante tertarik dengan dunia bulutangkis ? J : Tante kepengen kayak kakak tante. Dia juara bulutangkis, bahkan kakak sering dikirim keluar negeri dan ikut lomba bulu disana. Tante itu terinspirasi dari kakak. Selain itu kan, orang tua tante kan juga pemain bulutangkis. P : Oooh..Gitu ya. Apa orang tua mendukung tante ? J : Dukung ban

Promnight SMAK 7 BPK PENABUR 2013-2014, 16 Mei 2014

Ah gila! Gak kerasa SMA udah mau selesai (walopun hari ini belom tau sih lulus apa engga). Tiba- tiba udah prom aja. Nah, karena hari ini Jeje masih di Singapur, jadi iik gak nganter dan aku cari tebengan. Seperti biasa, ada dua kandidat, Geraldi dan Ryan. Tapi, berhubung aku deket sama Esther (yayangnya Aldi), jadilah Geraldi yang jadi korban. Hahahaha XP Sebenernya, promnya mulai jam 6. Tapi, namanya juga nebeng, aku ke salon nunggu Esther. Kata Esther sih, Geraldi bakal jemput dia jam 3 sore. Takut macet. Biasa... Jakarta gituloh.. -_- Jam setengah tiga aku udah sampe di My Salon dan Ester lagi didandanin. Eh, disitu aku juga ketemu sama beberapa temen SMAK 7 lainnya. Feli, Seli, & Meryl. Walah.. Pada nyalon disitu toh... Jam tiga Eteng udah selesai dandan, dan kalian tau berapa harganya?!!! 425 ribu! Aku sampe kaget! Lebih- lebih Esther. Padahal cuma rambut sama make up PAC doang. Wow~ Habis salonku buat wisuda cuma Rp 135.000 (make up sama rambut). Sekarang udah jam set