Jadi hari ini di dalam toko, aku (kombinasi maut cina-kristen, IDUP LAGI) lagi ngelayanin mba Dwi(Kristen- Jawa), dan mba X yg lagi beli mukena. Tiba- tiba Teh Salma(ini ada ceritanya sendiri. Tp yg jelas dia Muslim-Sunda, namanya jg teteh.. :p) lari ke dalam toko terus teriak, ( TERIAKNYA KE AKU)
"MBA CYN!! Bantuin bawa kardus nomor 3 dari taksi dong!"
"OKE TEH SIP!" Eh pas aku lari ke pintu cuma bisa melongo..
Busyeeet tu taksi parkir di ujung jalan kenangan.. Jauh bener, pikirku
"LA TOKOKU CEMANA MBAAAA?!!"
Gak ada BA BI BU, Mb Dwi, Mb X langsung nyerobot keluar,
"Udah, Mba Cynthia di dalam aja, tuh di dalam lagi ada orang.."
"MBA CYN!! Bantuin bawa kardus nomor 3 dari taksi dong!"
"OKE TEH SIP!" Eh pas aku lari ke pintu cuma bisa melongo..
Busyeeet tu taksi parkir di ujung jalan kenangan.. Jauh bener, pikirku
"LA TOKOKU CEMANA MBAAAA?!!"
Gak ada BA BI BU, Mb Dwi, Mb X langsung nyerobot keluar,
"Udah, Mba Cynthia di dalam aja, tuh di dalam lagi ada orang.."
Akhirnya ketiga mba itu gotong kardus, kurus- kurus lho mereka! Busyet! Akhirny aku juga lari bantuin gotong dari tengah jalan. Satu kekuatan orang Indonesia. SEMANGAT GOTONG ROYONG LEVEL ULTIMATE. Padahal mereka gak kenal satu sama lain!
(COBA KALAU ORANG TAIWAN DICUEKIN LU)
(COBA KALAU ORANG TAIWAN, MANA SUDI LARI KE UJUNG JALAN BUAT BANTUIN LU ANGKAT PAKET RAKSASA?!) -_-
I mean, you even don't have to ask to get help from Indonesian ppl!
(aaah...mb so sweet bangeeet -3- ai ai ai)
(COBA KALAU ORANG TAIWAN DICUEKIN LU)
(COBA KALAU ORANG TAIWAN, MANA SUDI LARI KE UJUNG JALAN BUAT BANTUIN LU ANGKAT PAKET RAKSASA?!) -_-
I mean, you even don't have to ask to get help from Indonesian ppl!
(aaah...mb so sweet bangeeet -3- ai ai ai)
BRAK!
Setelah paket selamat di"geletakkan", tiba- tiba mba Salma emosinya tersulut :
"MBA TAU?! Bapak saya orang Palembang! Gaktau agamanya apa saya juga bingung! Bab*, anj*ng, (oke2 sudah teh jangan maki2...) SEMUA DIMAKAN (oh, dimakan, kirain maki2 bapaknya xD)"
"Mba tau ibu saya muslim taat! Heran saya sama orang Indonesia! Bapak saya pernah bilang:
"Kamu ya, beli makanan apapun gakpapa, tapi jangan MAKAN PUNYA ORANG LAIN.'"
(Maksudnya sih urusan kepercayaan itu urusan pribadi dengan Tuhan, bukan pribadi dengan pribadi)
#dalem #wow #amazing
Akhirnya mba2 itu malah pada belain Ahok.
"Keluarga saya di Palembang ikut jadi koordinator aksi dukung Ahok", lanjut Mba Salma.
"Sama mbak, kita kerja di sini, diperlakukan baik sama majikan yang non muslim. Yang penting hatinya mba!", teriak mba X.
"Ya Allah mba, agama tuh gak menjamin. Emang nanti Allah bakal tanya, siapa yang kamu pilih pas pemilu? Enggak mba, pasti yang diperhitungkan amalan baiknya di dunia.."
"Saya dulu gak peduli mau Indonesia dibom, korupsi terserah. Baru kali ini gak bisa tidur tiga hari gara- gara Ahok!"
"Aku ya iya mba! Mending si kafir saja mba! Lelah dengan kebejatan pemerintah yang dulu, mba"
Pokoknya ramelah di dalam toko, jadi macam orasi aja. Aku cuma mangut- mangut, mencoba mencerna komentar mereka itu. Takut salah ngomong woii...
Dari ketiga mba yang sederhana dan bukan lulusan S1 ini aku belajar banyak hal. Jadi pengen ngomong aja sama kalian yang berpikiran sempit..
Kalau kalian mau Indonesia jadi seperti "Warring States period(Spring and Autum)" nya China. (gak tau kan itu apaan? makannya baca buku, jangan otak kosong tp ngebacot), lanjutin aja saling menghujat. Bagi yang mengatasnamakan dirinya pejuang tolong mikir. Pejuang, provokator, dan perusuh itu BEDA!
Kalian tau gak sih, Indonesia itu sebenernya bangsa yang unyu, ramah, warna warni bagai pelangi, dan super kuat kalau aja masing- masing dari kita mau berdiam diri sejenak, nafas perlahan, buka telinga, hati, dan tentunya pintu maaf.
(Jangan lupakan ucapan "terima kasih" juga)
Bahkan, maaf, banyak dari kita yang berpendidikan tinggi tapi berotak udang. Kalah dengan mereka- mereka yang hanya lulusan SD tapi hatinya seluas langit. Mereka tahu hidup ini berjuang. Berjuang untuk yang lebih penting, yang lebih baik, dan untuk masa depan. So think! Makna hidup lo di dunia apa? Ngurusin SARA? Rusuh? Gak penting!
Setelah paket selamat di"geletakkan", tiba- tiba mba Salma emosinya tersulut :
"MBA TAU?! Bapak saya orang Palembang! Gaktau agamanya apa saya juga bingung! Bab*, anj*ng, (oke2 sudah teh jangan maki2...) SEMUA DIMAKAN (oh, dimakan, kirain maki2 bapaknya xD)"
"Mba tau ibu saya muslim taat! Heran saya sama orang Indonesia! Bapak saya pernah bilang:
"Kamu ya, beli makanan apapun gakpapa, tapi jangan MAKAN PUNYA ORANG LAIN.'"
(Maksudnya sih urusan kepercayaan itu urusan pribadi dengan Tuhan, bukan pribadi dengan pribadi)
#dalem #wow #amazing
Akhirnya mba2 itu malah pada belain Ahok.
"Keluarga saya di Palembang ikut jadi koordinator aksi dukung Ahok", lanjut Mba Salma.
"Sama mbak, kita kerja di sini, diperlakukan baik sama majikan yang non muslim. Yang penting hatinya mba!", teriak mba X.
"Ya Allah mba, agama tuh gak menjamin. Emang nanti Allah bakal tanya, siapa yang kamu pilih pas pemilu? Enggak mba, pasti yang diperhitungkan amalan baiknya di dunia.."
"Saya dulu gak peduli mau Indonesia dibom, korupsi terserah. Baru kali ini gak bisa tidur tiga hari gara- gara Ahok!"
"Aku ya iya mba! Mending si kafir saja mba! Lelah dengan kebejatan pemerintah yang dulu, mba"
Pokoknya ramelah di dalam toko, jadi macam orasi aja. Aku cuma mangut- mangut, mencoba mencerna komentar mereka itu. Takut salah ngomong woii...
Dari ketiga mba yang sederhana dan bukan lulusan S1 ini aku belajar banyak hal. Jadi pengen ngomong aja sama kalian yang berpikiran sempit..
Kalau kalian mau Indonesia jadi seperti "Warring States period(Spring and Autum)" nya China. (gak tau kan itu apaan? makannya baca buku, jangan otak kosong tp ngebacot), lanjutin aja saling menghujat. Bagi yang mengatasnamakan dirinya pejuang tolong mikir. Pejuang, provokator, dan perusuh itu BEDA!
Kalian tau gak sih, Indonesia itu sebenernya bangsa yang unyu, ramah, warna warni bagai pelangi, dan super kuat kalau aja masing- masing dari kita mau berdiam diri sejenak, nafas perlahan, buka telinga, hati, dan tentunya pintu maaf.
(Jangan lupakan ucapan "terima kasih" juga)
Bahkan, maaf, banyak dari kita yang berpendidikan tinggi tapi berotak udang. Kalah dengan mereka- mereka yang hanya lulusan SD tapi hatinya seluas langit. Mereka tahu hidup ini berjuang. Berjuang untuk yang lebih penting, yang lebih baik, dan untuk masa depan. So think! Makna hidup lo di dunia apa? Ngurusin SARA? Rusuh? Gak penting!
Kita bisa sama- sama angkat paket raksasa kok, dijamin beratnya gak kerasa!
Komentar
Posting Komentar