Kata siapa aku seneng di Taiwan? Kata siapa temenku banyak? Di sini aku malah stress.
Aku merasa hidup ini kadang gak ada artinya. Sekolah paling cm ada satu temen, sampenya di rumah... Sendiri...... Totally by myself and I know I have to deal with that. Tapi tetep aja rasanya gak biasa walaupun di sini udah tiga tahun. Mungkin aku salah menempatkan hati. Jadi, aku memutuskan mati- matian kerja biar gak kesepian. Ironis, bukan?
Sering habis pulang sekolah/ kerja terus menghela nafas, rasanya pengen nangis tapi airmata udah habis. Bener lho, capek hidup kaya gini. Hampa banget! Gak ada yang bisa diajak berbagi cerita dan mengertimu seutuhnya. Siapa peduli coba? Walaupun sikonnya jauh lebih baik dari Indo, tapi tetap rumah di kampung Pekalongan adalah yang terOYE. Haeh! Masih dua tahun pulak! Jiayoulah... :(
Aku merasa hidup ini kadang gak ada artinya. Sekolah paling cm ada satu temen, sampenya di rumah... Sendiri...... Totally by myself and I know I have to deal with that. Tapi tetep aja rasanya gak biasa walaupun di sini udah tiga tahun. Mungkin aku salah menempatkan hati. Jadi, aku memutuskan mati- matian kerja biar gak kesepian. Ironis, bukan?
Sering habis pulang sekolah/ kerja terus menghela nafas, rasanya pengen nangis tapi airmata udah habis. Bener lho, capek hidup kaya gini. Hampa banget! Gak ada yang bisa diajak berbagi cerita dan mengertimu seutuhnya. Siapa peduli coba? Walaupun sikonnya jauh lebih baik dari Indo, tapi tetap rumah di kampung Pekalongan adalah yang terOYE. Haeh! Masih dua tahun pulak! Jiayoulah... :(
Komentar
Posting Komentar