Langsung ke konten utama

SIAM NIRAMIT - My Very First Date

19 Januari 2017

Siangnya, aku sama Jeje pergi nonton pertunjukan Siam Niramit. Bisa naik MRT ke sana dan ada free shuttle bus- nya :) Emang si tiketnya agak mahal antara 1200an Bath. Tapi kalau beli online, cuma 800an aja! Kalau gak salah pertunjukannya mulai jam enam sampai delapan malam. Kami sengaja datang jam empat dan jalan- jalan di Desa Wisatanya! Di sana kalian bisa lihat gajah, foto sama ladyboy cantik, nyobain makanan khas Thai (gratis), belanja sovenir, liat cara pemintalan sutera, minta gelang berkat dari tetua adat, dan nonton tari tradisional Thailand! Kalian juga bisa ikutan joget bareng mereka! Tempatnya instagrammable banget! Dijamin gak bakalan bosen!

Image may contain: one or more people, sky and outdoor

Image may contain: 1 person, indoorImage may contain: 3 people, outdoor

Tepat pukul enam, pertunjukanpun dimulai! GILAAA!!!! AKU NONTON SAMPE MELOMPONG! BREATHTAKING!!! BAGUS BANGET!!! Ceritanya tentang sejarah kerajaan Thai jaman dulu, sama penggambaran surga dan neraka menurut versi mereka yang dilatarbelakangi agama Buddha. ADA PASUKAN GAJAH, KOLAM DI ATAS PANGGUNG, HUJAN BUATAN, dan ATRAKSI API! Properti panggungnya juga KEREN BANGET!!! Pemain teater dan penarinya juga WOW BANGET! GILAAA!! GOKIL LAH POKOKNYA!! Kalau disuruh nonton lagi aku mau banget! Tapi sayangya gak bole bawa kamera ke ruang pertunjukan. INTINYA, ITU DUIT 800 BATH YANG PALING WORTH IT KUHAMBURKAN!

Kalian bisa lihat trailer-nya di sini
https://www.youtube.com/watch?v=xxk8KslKcCE

Malamnya, aku suruh Lijun bantu liatin kalau- kalau kameraku ketinggalan di Landscape.
Ternyata iya! Tapi akhirya dia nyusul aku, ngebalikin kameranya, dan menjadi kencan pertamaku. Abis makan sama Dage, kami ketemuan di kafe yang ternyata PERPUSTAKAAN! Jadi ngobrolnya pelan- pelan! LOL!Waktu itu sih, gak ada rasa. Biasa aja, malah bosen. Tapi kalau diinget- inget, lucu juga sih! (cerita tentang itu ada dibagian lain)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mata Asing

Waktu kita berbaring di atas gemerlapnya pasir pantai malam itu , tiba- tiba kamu mengajukan pertanyaan yang selama ini masih terus kucari jawabannya; "Apa cita- citamu?" "Banyak", cuma itu saja jawabku, karena terlalu susah menjelaskan kalau aku punya segudang cita- cita gila. Misalnya, kerja di NatGeo, jadi penulis, bikin museum dongeng, tourguide , dsb. Singkatnya, banyak! Jujur, aku tidak tahu apa yang benar- benar pandai kukerjakan. Aku bahkan juga bingung kenapa aku belajar mandarin! Jadi, keinginan di atas sepertinya mustahil. Untuk beberapa saat, kita terdiam dalam keheningan sambil menatap lautan bintang yang sepertinya kurang cahaya, bersimpati pada jiwaku yang muram. Aku menoleh memandang matamu yang sedang mengangkasa, mencoba menerka apa yang kamu pikirkan. Mungkin cita- citamu, atau mantan yang baru mencampakkanmu bulan lalu. Setidaknya, sinar bulan puranama yang berpendar dikedua mata besar nan indah itu memberitahuku bahwa aku tak sendiri. Kita

Wawancara dengan Sarwendah Kusumawardhani :)

Pada kesempatan kali ini, saya dan teman saya berkesempatan mewawancarai Sarwendah Kusumawardhani, mantan pemain bulutangkis nasional yang kami temui di tempat pelatihannya di GOR SARWENDAH, Jalan Balai Rakyat. Berikut perbincangan kami. P : Selamat sore, tante. Boleh kami minta waktu sejenak untuk wawancara? J : Oh, iya. Silahkan. P : Sejak kapan tante mulai tertarik dengan dunia bulutangkis? J : Tante mulai tertarik main bulutangkis sejak umur 9 tahun. Kemudian tante mulai belajar diusia 10 tahun, dan mulai bersungguh- sungguh bermain waktu umur 15 tahun saat tante kelas 3 SMP. P : Apa yang membuat tante tertarik dengan dunia bulutangkis ? J : Tante kepengen kayak kakak tante. Dia juara bulutangkis, bahkan kakak sering dikirim keluar negeri dan ikut lomba bulu disana. Tante itu terinspirasi dari kakak. Selain itu kan, orang tua tante kan juga pemain bulutangkis. P : Oooh..Gitu ya. Apa orang tua mendukung tante ? J : Dukung ban

Promnight SMAK 7 BPK PENABUR 2013-2014, 16 Mei 2014

Ah gila! Gak kerasa SMA udah mau selesai (walopun hari ini belom tau sih lulus apa engga). Tiba- tiba udah prom aja. Nah, karena hari ini Jeje masih di Singapur, jadi iik gak nganter dan aku cari tebengan. Seperti biasa, ada dua kandidat, Geraldi dan Ryan. Tapi, berhubung aku deket sama Esther (yayangnya Aldi), jadilah Geraldi yang jadi korban. Hahahaha XP Sebenernya, promnya mulai jam 6. Tapi, namanya juga nebeng, aku ke salon nunggu Esther. Kata Esther sih, Geraldi bakal jemput dia jam 3 sore. Takut macet. Biasa... Jakarta gituloh.. -_- Jam setengah tiga aku udah sampe di My Salon dan Ester lagi didandanin. Eh, disitu aku juga ketemu sama beberapa temen SMAK 7 lainnya. Feli, Seli, & Meryl. Walah.. Pada nyalon disitu toh... Jam tiga Eteng udah selesai dandan, dan kalian tau berapa harganya?!!! 425 ribu! Aku sampe kaget! Lebih- lebih Esther. Padahal cuma rambut sama make up PAC doang. Wow~ Habis salonku buat wisuda cuma Rp 135.000 (make up sama rambut). Sekarang udah jam set