Langsung ke konten utama

Perbatasan LIMA MENIT! Kamboja- Laos ( Ratanakiri - Pleiku)

Pertamanya, aku pengen nyebrang lewat rute Phnom Penh - Ho Chi Minh, tapi males karena jauh dan musti ke selatan. Lagian kalau dipikir- pikir, aku gak pengen banget ke Phnom Penh dan Ho Chi Minh.
Akhirnya, aku memutuskan langsung pergi ke daerah tengah Vietnam, terus naik ke Hanoi dengan rute. Siam Reap - Ratanakiri - Pleiku. Perbatasan ini dibuka belum lama, jadi agak deg- degan sih...


Siam Reap - Ratanakiri - Pleiku. 

Di Pub Street banyak, kok, jasa travel yang jual tiket kemanapun kamu mau pergi. Aku pesen tiket bus di sana juga seharga 33USD, katanya sih BUS VIP! Pas busnya dateng, aku sama Jeje cuma bisa melongo...MIRIP BUSPUN ENGGA! Lebih mirip travel bodol dengan 12 penumpang! Gila gak! Pas busnya jalan, ratusan kecoa keluar. Dari sela- sela kursi, jok mobil, dan lubang ac yang rusak itu. KECOA! Haduuuhhh!!!!!
Gak cuma satu dua, lho! Anaknya kecil- kecil juga pada merambat di kaki dan tangan kami!
Rasanya mau gila duduk di bus itu. Mana panas, bau, pengap, kotor lagi! T.T #KAPOK

Para turis yang jadi penumpang di situ juga sibuk pukulin kecoak, anehnya orang lokal biasa aja... Gak dipukul lho, dibiarin gitu aja merambat- merambat dibaju dan badan mereka! WTF!!
Entahlah, aku juga gak habis pikir...

Akhirnya setelah enam jam yang menyiksa, kamipun sampai di pintu perbatasan. Fotonya gak ada karena HPku yang lama rusak. Tapi itu semua terbayar karena PERBATASANNYA SEPI BANGET! LIMA MENIT LANGSUNG LOLOS! Dan kami adalah satu- satunya turis Asia..

Abis lewat perbatasan, kami langsung di turunin pinggir jalan, somewhere in Ratanakiri, Kamboja. Karena udah sore, kami terpaksa harus nginep di kota sepi itu. Menginaplah kami di rumah tradisional Kamboja supir tuk- tuk di pelosok Ratanakiri!!




Ternyata rumah supir tuk- tuknya jauh dari pusat kota. Terus di sini gak ada sinyal. WCnya gak ada kunci dan lampu. Mana dingin banget waktu malem! Cuma ada satu warung, dan pas kami makan di sana, diliatin orang sekampung! Pada ngumpul ke warung itu demi liat kami makan! Beneran!!!! Pada kepo! Makanannya sih kurang cocok dilidah, tapi mau bagemana lagi.... KELAPERAN!
wkwkwkwk..



Besoknya, supir tuk- tuk ini nganter kami ke toko kelontong dan suruh kami nunggu bus di sana! Pas ada bus lewat, kami langsung diteriakin "!@#$&^&!!" pake bahasa Khmer campur Vietnam. Jujur, aku sama Jeje gak tau bus ini mengarah kemana karena gak ada yang bisa Inggris. Kami bilang "Pleiku" aja gak ada yang ngerti!!! Mungkin cara pengucapannya salah.. Entah... Kami naik aja. Setibanya di dalam bus! KEJUTAN!! Busnya penuh sampah dan semuanya adalah orang Vietnam, kecuali kami berdua. Di dalam bus, kami cuma duduk diam dan hanya bisa pasrah.
Tegang sih, sampe melototin jalanan takut nyasar! Begitu liat plang di jalanan tulisan PLEIKU, barulah kami berlega hati! Hahahaha! We made it!!!!

Tambahan :

Oh ya, ini rute buat kalian yang mau pergi dari Phom Penh- Hanoi (itu ada bisnya, dan termasuk perbatasan ramai. Harus sabar ngantri ya!)

 Phom Penh- Hanoi 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

INTRAMUROS, Spanyol Kecil di Manila

Halo para sahabat INTAI! Ada yang sudah pernah ke Filipina? Bulan lalu, mimin baru saja liburan ke Manila, ibukotanya Filipina. Setelah mendarat dari Bandara Ninoy Aquino, mimin langsung tancap gas ke Intramuros. Jaraknya kurang lebih 30 menit dari bandara kalau bebas macet. Kota ini mirip sekali dengan Jakarta, apalagi macetnya. Rasanya seperti kembali ke tanah air. Pelan- pelan pemandangan di kiri- kanan mimin mulai berubah. Jalanan yang tadinya dihiasi dengan gedung pencakar langit dan perkampungan penduduk, kini berubah menjadi sebuah kota bergaya Eropa klasik. Rupanya mimin sudah sampai. Setelah membayar ongkos taksi, mimin turun dan mulai menjajaki keindahan Intramorus yang sungguh terawat dan indah ini. Pertama- tama, mimin mengunjungi Benteng Santiago. Benteng ini dibangun oleh Spanyol saat mendirikan Kota Manila dan sempat digunakan untuk memenjarakan salah satu pahlawan nasional Filipina, José Rizal, sebelum akhirnya dieksekusi. Di sini terdapat museum yang didedi...

Ninh Binh dan Perempuan Perkasa

Untuk  mengkahiri perjalanan kami di Vietnam, aku milih ke Ninh Binh, sementara Jessi pergi kursus memasak. Ninh Binh itu versi daratnya Halong Bay. Menurutku, sih, gitu. Letaknya juga gak jauh- jauh amat dari Hanoi, paling sekitar dua jam ke selatan. Begitu sampe, kami serombongan disuruh makan di resto. Walaupun menunya cuma nasi, tahu, dan sayur, tapi karena aku udah laper banget jadi rasanya nikmaaaat tak tergantikan! Eh, pas udah mau abis aku nemu item- item di tengah nasi.. Aku mikir; "Apaan, nih?!" O MAI GAT!!! TERNYATA KECOAK!! Sumpah, aku langsung speechless .. Orang- orang yang makan bareng aku sontak pada berenti makan, kaget juga liatnya.. Aku gak muntah seperti yang kalian bayangkan, cuma minum air banyak- banyak, abis itu ambil sepeda buat keliling Ninh Binh! Try to forget that awful experience! Di sana aku diajak ke Bich Dong Pagoda sama ke gua- gua yang aku gaktau namanya. Dulu, provinsi ini merupakan pusat kerajaan Vietnam selama beberapa dinasti. ...

"Le" Familia

"It's for you! Happy Tet Holiday!!", bungkus kuepun kini telah berpindah  tangan. "Gam en!", kata si nyonya rumah, si Bu Bos. Eh, gaktaunya kami malah dipersilahkan duduk terus disuguhin pisang sama mangga muda yang rasa asemnya gak terlupakan! Sumpah! Itu mangga adalah mangga terasam yang pernah kucicipi seumur hidupku!  Kamipun ngobrol, bercanda sampe malem. Abis itu foto- foto. Yang paling senang dalam sesi ini adalah Mr. & Mrs. Le, karena mereka baru pertama diajak selfie pake kamera aksi. Hahahaha... So cute -3- Rasanya bener- bener gak pengen pergi dari tempat ini! Padahal gak ada apa- apanya, cuma seneng aja kumpul sama keluarga ini!  Sebenernya hari berikutnya aku dan Jeje udah pengen pergi ke Danang, tapi gak dibolehin sama mereka karena besok Tet Holiday. Mau dimasakin katanya. Awwwwww~ so sweet! Cuma kami, lho, tamu yang diperlakukan kaya gini! Besoknya...... Tara!!!! Makan gratis!! Hahahaha Sehabis makan ke...