Langsung ke konten utama

Tomb of Kai Dinh, Hue

"Hieu!! Thank you so much! I found the bus and my camera!!!"
"Hieu" atau yang biasa dipanggin "Bun" adalah anak termuda, putra satu- satunya dari empat bersaudara dari si empunya hostel. Cakep, lho! Sayang masih bocah! Udah pinter, baik, tajir lagi. Bisa main piano, gitar, kelola penginapan, sama bisa ngomong bahasa Perancis! Definetely dia adalah tipe cowo idaman kalau aku masih SMP!
"Oh, congratulations!", sahut Linh, anak perempuan tertua dikeluarga itu. Bahasa inggrisnya gak sejago si Bun.
Si Ninh, anak ketiga perempuanpun ikutan imbrung.
Kamipun larut dalam obrolan dipagi itu.

"Kriiing.....kriiing!!", telepon hostel berdering.
"Hello...Ruby's Hostel! What can I help you?"
"CYNTHIA!! Where is Cynthia?", terdengar suara panik Jessica.
"Cyn, it's for you.."

"Cynn!!!! Tolongin gue dong!!!"
"Lu dimana, Jes?!"
"Gak tau, nih! Di hotel sama bule!"
"Bule yang mana?"
"Aduh gausa banyak nanya, lah! Sinyal cacad, nih! Buruan ke sini! Kunci motorku rusak, gabisa dibuat buka motornya!"

Singkat cerita, Jessica gak bisa pulangin motor sewaan kami. Pihak hostel sampe kebingungan dan mau jemput dia, tapi aku gak enak karena sudah terlalu banyak merepotkan. Pas mereka mau jemput, Jessica malah udah balik ke hostel duluan naik taksi. Dia terus dianter sama papanya Bun balik ke tempat itu lagi buat benerin motornya. Bingung, kan? Aku juga.

Abis itu kami ngobrol lagi. Kerjaan di Hue emang ngobrol sama tuh keluarga. Abis itu kami disuruh muter- muter kota biar gak bosen.
Akhirnya kami memutuskan pergi ke Tomb of Kai Dinh, monumen kuburan kaisar Vietnam terakhir Dinasti Nguyen. Mauloseum ini dibangun dari tahun 1921 sampai 1931. Tapi karena keburu mati duluan pada tahun 1925, pembangunan makam ini dilanjutin anaknya.
Demi bangun mauloseum ini, Kai Dinh menaikkan pajak negara sebesar 30 persen! Wow!
Karena ketertarikannya terhadap arsitektur Perancis jugalah, gaya makamnya juga jadi blasteran kayak gini!









Komentar

Postingan populer dari blog ini

INTRAMUROS, Spanyol Kecil di Manila

Halo para sahabat INTAI! Ada yang sudah pernah ke Filipina? Bulan lalu, mimin baru saja liburan ke Manila, ibukotanya Filipina. Setelah mendarat dari Bandara Ninoy Aquino, mimin langsung tancap gas ke Intramuros. Jaraknya kurang lebih 30 menit dari bandara kalau bebas macet. Kota ini mirip sekali dengan Jakarta, apalagi macetnya. Rasanya seperti kembali ke tanah air. Pelan- pelan pemandangan di kiri- kanan mimin mulai berubah. Jalanan yang tadinya dihiasi dengan gedung pencakar langit dan perkampungan penduduk, kini berubah menjadi sebuah kota bergaya Eropa klasik. Rupanya mimin sudah sampai. Setelah membayar ongkos taksi, mimin turun dan mulai menjajaki keindahan Intramorus yang sungguh terawat dan indah ini. Pertama- tama, mimin mengunjungi Benteng Santiago. Benteng ini dibangun oleh Spanyol saat mendirikan Kota Manila dan sempat digunakan untuk memenjarakan salah satu pahlawan nasional Filipina, José Rizal, sebelum akhirnya dieksekusi. Di sini terdapat museum yang didedi...

Ninh Binh dan Perempuan Perkasa

Untuk  mengkahiri perjalanan kami di Vietnam, aku milih ke Ninh Binh, sementara Jessi pergi kursus memasak. Ninh Binh itu versi daratnya Halong Bay. Menurutku, sih, gitu. Letaknya juga gak jauh- jauh amat dari Hanoi, paling sekitar dua jam ke selatan. Begitu sampe, kami serombongan disuruh makan di resto. Walaupun menunya cuma nasi, tahu, dan sayur, tapi karena aku udah laper banget jadi rasanya nikmaaaat tak tergantikan! Eh, pas udah mau abis aku nemu item- item di tengah nasi.. Aku mikir; "Apaan, nih?!" O MAI GAT!!! TERNYATA KECOAK!! Sumpah, aku langsung speechless .. Orang- orang yang makan bareng aku sontak pada berenti makan, kaget juga liatnya.. Aku gak muntah seperti yang kalian bayangkan, cuma minum air banyak- banyak, abis itu ambil sepeda buat keliling Ninh Binh! Try to forget that awful experience! Di sana aku diajak ke Bich Dong Pagoda sama ke gua- gua yang aku gaktau namanya. Dulu, provinsi ini merupakan pusat kerajaan Vietnam selama beberapa dinasti. ...

"Le" Familia

"It's for you! Happy Tet Holiday!!", bungkus kuepun kini telah berpindah  tangan. "Gam en!", kata si nyonya rumah, si Bu Bos. Eh, gaktaunya kami malah dipersilahkan duduk terus disuguhin pisang sama mangga muda yang rasa asemnya gak terlupakan! Sumpah! Itu mangga adalah mangga terasam yang pernah kucicipi seumur hidupku!  Kamipun ngobrol, bercanda sampe malem. Abis itu foto- foto. Yang paling senang dalam sesi ini adalah Mr. & Mrs. Le, karena mereka baru pertama diajak selfie pake kamera aksi. Hahahaha... So cute -3- Rasanya bener- bener gak pengen pergi dari tempat ini! Padahal gak ada apa- apanya, cuma seneng aja kumpul sama keluarga ini!  Sebenernya hari berikutnya aku dan Jeje udah pengen pergi ke Danang, tapi gak dibolehin sama mereka karena besok Tet Holiday. Mau dimasakin katanya. Awwwwww~ so sweet! Cuma kami, lho, tamu yang diperlakukan kaya gini! Besoknya...... Tara!!!! Makan gratis!! Hahahaha Sehabis makan ke...